Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Sawah Jadi Beton, Denpasar Tanggung Inflasi Gila-Gilaan

Jalur Hijau Tinggal Label, Kinerja Jaya Negara Nol Besar

OPERASI PASAR: Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya pimpin operasi pasar respons inflasi gila-gilaan yang terjadi akibat sangat bergantung pada hasil produksi pertanian dari luar.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Kota Denpasar selamanya akan menanggung derita akibat peralihan persawahan menjadi beton yang makin masif.

Di sisi lain, kinerja Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara juga bisa disebut nol besar seiring makin terang-terangannya jalur-jalur hijau di Kota Denpasar dibabat menjadi perumahan.

Yang kini tampak dengan jelas di depan mata terjadi di Jalan Tukad Balian, Denpasar. Papan dilarang membangun karena jalur hijau hanya tinggal papan, namun aktivitas pembangunan berlangsung mulus tanpa halangan.

Penderitaan bagi Kota Denpasar yang akan terus berlanjut ke depan ini menjadi bahasan hot di tingkat nasional.

Tindak lanjuti hasil High Level Meeting (HLM) TPID, Pemkot Denpasar pun menggelar operasi pasar pada Senin, 22 Agustus 2022 di Pasar Badung dan Kreneng.

Komoditas yang dijual dalam pasar murah berupa bawang merah, cabai merah besar, cabai merah kecil, minyak goreng dan lain-lain.

Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya menyampaikan operasi pasar akan terus dilaksanakan hingga akhir Desember untuk menekan laju inflasi di kota Denpasar.

“Inflasi kita bulan Juli 2022 sebesar 6,72 persen. Lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 4,94 persen. Oleh karena itu, perlu dilakukan strategi untuk menekan laju inflasi salah satunya dengan operasi pasar murah,” ujarnya

Selanjutnya Arya Wibawa menyampaikan untuk memudahkan masyarakat mengetahui informasi pelaksanaan operasi pasar maka sehari sebelumnya informasi akan disampaikan melalui media cetak, media online, dan media sosial Pemkot Denpasar serta melalui media massa lainnya.

Selebihnya Arya Wibawa mengatakan pihaknya sudah menugaskan Kadisperindag Kota Denpasar untuk menjajagi pelaksanaan Operasi Pasar bisa diperluas di pasar-pasar tradisional lainnya, sehingga lebih mudah diakses masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah, I Made Saryawan menyampaikan pada pelaksanaan operasi pasar komoditas yang dijual berupa cabai merah besar, cabai merah kecil, minyak goreng, dan bawang merah.

“Untuk harga karena kami sudah koordinasi langsung dengan pihak suplayer. Tentu harga yang dijual di bawah harga pasar,” katanya sembari menambahkan dengan dengan operasi pasar, harga bumbu-bumbuan seperti cabai dan bawang merah bisa segera stabil dan kembali ke harga normal.

Penyebab penderitaan inflasi ini akan terus-menerus dialami Pemerintah Kota Denpasar terungkap dalam laporan Perekonomian Bali Triwulan 1 2022.

Dibeberkan bahwa Bali mengalami penurunan produksi padi, komoditas hortikultura, serta kinerja produksi perikanan hingga -2,84 persen.

Sementara sektor lain seluruhnya mengalami kenaikan, yakni idustri pengolahan (7,50 persen),  transportasi (6,11 persen), konstruksi (11,23 persen), dan lain-lain.

Bali, khususnya Kota Denpasar terancam inflasi yang semakin tajam lantaran mengandalkan daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!