Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Teknologi Terkini

Dobrak, UniPin Wadahi Gamers Perempuan Lawan Dominasi

Komit Dukung #WomenInGaming

SUARA PEREMPUAN: Dukung #WomenInGaming, UniPin Wadahi Gamers Perempuan untuk Bersuara dan Jadi Juara

 

 

JAKARTA, Balipolitika.com– UniPin sebagai perusahaan penyedia layanan hiburan digital terkemuka di Indonesia kembali menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung setiap gerakan dan kampanye kesetaraan gender, terutama di bidang esports.

Kali ini, UniPin berkolaborasi dengan TikTok pada kampanye #WomenInGaming dengan merilis sebuah video roundtable talk pada 14 November kemarin di kanal YouTube UniPin Gaming.

Seperti yang sudah kita ketahui, esports dan gaming adalah industri didominasi oleh laki-laki. Kendati demikian, ternyata banyak perempuan yang berperan besar di industri ini, hingga menjadi sama terkenalnya dengan para laki-laki di esports.

Hadir sebagai panelis adalah perempuan-perempuan yang aktif di industri esports yaitu Adin seorang
kreator sekaligus jurnalis esports, BTR Babyla seorang pemain profesional di skena ladies, Jessica
Jelly seorang profesional shoutcaster, Fanny Tjandra seorang kreator konten, dan Debora Imanuella
selaku Global SVP Community dari UniPin.

Kelima perempuan ini membagikan pandangan mereka selaku perempuan yang aktif di industri
esports dan gaming, mulai dari perjalanan mereka berkenalan dengan game hingga pencapaian saat
ini.

Diskriminasi dan tantangan yang dihadapi tak membuat mereka undur diri. BTR Babyla
contohnya, ia terus mendobrak batasan hingga keluar menjadi juara di berbagai turnamen yang
diikutinya.

Sementara Fanny dan Adin memilih jalur lain dengan menggali ide untuk menghasilkan konten-
konten berkualitas, menunjukkan bahwa mereka sebagai perempuan juga dapat bersaing di industri
gaming sebagai kreator konten.

Di sisi lain, Jelly sebagai seorang shoutcaster bercerita tentang profesinya yang semula tidak diminati
oleh para perempuan.

Namun kini, semakin banyak perempuan yang percaya diri untuk berkarier sebagai shoutcaster seperti Jelly. Terakhir ada Debora, seorang advokat perempuan dan pemimpin di industri gaming dan esports, memaparkan pencapaiannya sebagai seorang perempuan sekaligus memberi semangat bagi para perempuan lainnya untuk dapat berprestasi setinggi-tingginya.(bp/luc)

 

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!