Ilustrasi: Wayan Jengki Sunarta
Yogya 33 Tahun Lagi
: Ast, Rini
seperti derit pedati
pagi segan berarak dari dinihari
para pedagang dengan mata menggantung
di balik sederetan kopi yang canggung
di gang-gang dekat stasiun
gatal gigitan kepinding sampai
jua ke negeri-negeri yang jauh
lewat kronik para pelancong
entah siapa pula yang singgah
di antara hati yang cuma berdebar
mata yang tergetar
kata-kata gentar
di toko cendera mata
ada tercetak aforisma
yang tak sanggup kau bantah
kebenarannya
(2021-2022)
Episcia, Katanya
:Hasan Aspahani
Episcia, katanya
beledu yang mengembara
dari tanah Latin Amerika
Kolombia, Venezuela, Brasilia?
Apakah hujan kita yang ramah
telah merawatnya juga?
Episcia, katanya
Beranakpinak pada masa pancaroba
semua kembali ke gua kanak-kanak
hari yang sempurna buat bercengkrama
dengan bunga-bunga
Episcia cupreata, katanya
tangannya meraih lembar-lembar halus
daun kata-kata yang
subur bermekaran di tamannya
dia pengebun yang tekun
korona membuatnya kian paham
daun-daun bukan cuma
bunga-bunga bukan hanya
akar bukanlah sekadar
(2020)
Linimasa Airmata
haruskah kita mengerti kematian
sebagai satu pelajaran?
linimasa seperti sungai airmata
berita bagai denging sirene
lelayu dari spiker masjid
dengung ventilator di ruang
gawat darurat
dinding menjelma ratapan
rapal doa dari jam ke jam
kereta jenazah antre di pemakaman
sampai jauh malam
akankah kita mengerti kematian
sebagai pelajaran?
selain sebagai garis ketetapan
yang di semesta-Nya
telah jauh dituliskan
(2020-2021)
Museum Gutenberg
ruang bening
alfabet gemerincing
tamadun berdenting
(2021)
Bandara Hang Nadim
malam lekat
hasrat pekat
kenangan lumat
(2021)
Pelabuhan Sri Bintan Pura
kepak camar
ombak samar
rindu nanar
(2021)
================================
Biodata
READY SUSANTO lahir di Palembang, 25 Desember 1967. Lulus dari Departemen Jurnalistik Fikom Universitas Padjadjaran pada 1992. Bekerja sebagai jurnalis dan editor di beberapa penerbit di Jakarta-Bandung: Pustaka Utama Grafiti (Kelompok Tempo, 1994-1998), Mingguan Tokoh (kelompok Bali Post, 1998-1999) Mizan Media Utama (1999), dan salah seorang pendiri Penerbit Kiblat Buku Utama, Bandung (2000). Menulis sajak dan dimuat di media cetak Suara Pembaruan, Pikiran Rakyat, Jayakarta, Jurnal Nasional, dan Bandung Pos; serta media daring Puisi.net, Kompas.com, dan Mata Puisi. Sajak-sajaknya terbit dalam antologi bersama Potret Pariwisata dalam Puisi (1990) dan Cerita dari Hutan Bakau (1994), juga dalam kumpulan sajak sendiri Surat-Surat dari Kota: Dua Kumpulan Sajak (2006), Sepucuk Pesan Ungu (2007), Album Buah¬hatiku (2007), dan Sejumlah Tempat Bayanganmu Sekelebat (2019). Alamat surat-e: [email protected].
Wayan Jengki Sunarta adalah seorang sastrawan yang gemar melukis. Pameran seni rupa yang pernah diikutinya, antara lain pameran SahabART di Rumah Seni Paros, Sukawati, Gianyar, Bali (2020), Silang Sengkarut di Dalam Rumah Art Station, Denpasar (2022), Rajah Rasa di Teba Kangin Pemanis Art Space, Tabanan, Bali (2022).