Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Bantah Dinasti Politik: Prabowo: Gibran Saya Yang Pilih

Prabowo: Anak Muda Kalau Diberi Tantangan Akan Matang

BERI ANAK MUDA TANTANGAN: Bantah Dinasti Politik: Prabowo: Gibran Saya Yang Pilih

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Calon Presiden Republik nomor urut 2 dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto membantah tuduhan publik soal indikasi ‘dinasti politik’ saat anak sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai wakilnya di Pilpres 2024.

Prabowo mengaku dirinyalah yang telah mempercayakan dan memilih Gibran untuk mendampinginya menuju panggung politik Pilpres 2024.

Komentar tersebut disampaikan Prabowo saat berpidato di Konsolidasi Pemenangan Nasional beberapa waktu lalu.

Acara yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor itu berlangsung meriah dan dihadiri jajaran relawan Prabowo-Gibran, Tim Kampanye Nasional (TKN) yang diketuai Rosan Roeslani.

“Waktu itu memang saya diberikan pilihan orang pengalaman, benar mungkin bisa dikatakan calon yang saya pilih saya katakan di sini ya saya yang pilih, saya yang minta, saya yang memilih,” kata Prabowo.

Prabowo menyinggung soal ‘nyinyiran’ beberapa pihak yang menyebut bahwa dirinya telah memilih wakil berusia terlalu muda. Namun, dia berpendapat justru kaum muda perlu diberikan tantangan agar bisa matang dan berpengalaman nantinya.

“Ada yang mengatakan wakil yang saya pilih terlalu muda padahal panglima besar kita waktu perjuangan umurnya 29 tahun, [mampu] menjadi panglima besar memimpin perang melawan penjajah,” jelas menantu Presiden ke-2 RI, Soeharto, ini.

Prabowo tampak mengacu pada Panglima TNI pertama Indonesia, Jenderal Soedirman, yang menduduki jabatan itu di usia 29 tahun pada 12 November 1945.

“Anak muda, pengalaman saya, kalau diberi tugas kalau diberi tantangan dia akan matang. Kalau tidak diberi kesempatan dia tidak akan matang-matang,” ungkap Prabowo.

“Saya juga dulu selalu dibilang termuda, komandan kompi termuda, komandan Batalyon termuda, jenderal termuda, dan selalu dikait-kaitkan ‘oh dia itu naik pangkat karena anaknya Pak Sumitro, karena mantunya Pak (Soeharto, red),” sambung dia.

Sehubungan dengan pandangannya itulah, Prabowo melihat Gibran sebagai sosok yang cocok untuk mendampinginya bukan karena indikasi ‘dinasti politik’.

“Enggak ada itu dinasti-dinastian. Kalau dinasti merah putih apa salahnya? Kalau dinasti patriotik apa salahnya? Kalau keluarga memberi anak anaknya untuk republik apa salahnya?” tutur dia.

Prabowo kemudian mengajak kaum muda untuk mengapresiasi orang tua masing-masing karena telah menghasilkan generasi baru untuk Indonesia.

“Kita harus berterima kasih kita harus bersyukur pada keluarga yang memberi anak anaknya untuk republik ini,” ujarnya.

“Mas Gibran jangan ragu-ragu Mas Gibran, kau harus bangga dengan orang tuamu, saya bangga kok,” pesan Prabowo sembari tersenyum. (tim/luc/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!