Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Jagung Rp5.000 Per Kg, Jokowi Lirik Pasar Ekspor

Genjot Produksi di Lahan Seluas 141.000 Hektar

LIRIK PASAR EKSPOR JAGUNG: Peningkatan produksi jagung nasional akan digenjot di Provinsi Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara dengan total luas lahan 141.000 hektare. 86.000 hektare merupakan areal tanam baru.

 

JAKARTA, Balipolitika.com– Perkuat ekosistem pangan nasional, pemerintah terus mencari solusi meningkatkan produksi jagung guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan permintaan pasar ekspor.

Pemerintah menyiapkan kebijakan terkait percepatan pengembangan jagung dengan menetapkan strategi pengembangan jagung menuju swasembada berkelanjutan melalui Roadmap Jagung 2022-2024.

Saat ini, beberapa negara pengekspor jagung menerapkan pembatasan ekspor guna memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negerinya.

Kebijakan ini memicu kenaikan harga jagung dunia, selain juga sebagai dampak dari kondisi geopolitik global saat ini akibat konflik Rusia-Ukraina.

Rata-rata harga jagung mengalami peningkatan, dengan update rata-rata harga pada Juni 2022 mencapai USD 335,71/ton.

Harga jagung internasional mencapai harga tertinggi pada April 2022 sebesar USD 348,17/ton dan cenderung mengalami sedikit penurunan hingga Juni 2022.

Kecenderungan harga jagung dunia yang membaik pada Januari-Juni 2022, yang naik sebesar 21,53 persen dibanding periode sama 2021, menjadi peluang bagi Indonesia untuk melakukan ekspor jagung.

Melalui intensifikasi berupa peningkatan produktivitas dan ekstensifikasi berupa perluasan areal tanam baru, pemerintah berharap dapat meningkatkan produksi jagung, baik untuk memenuhi ketersediaan di dalam negeri maupun memenuhi demand dari negara lain.

“Dengan harga global yang sekarang di angka USD335 per ton atau setara Rp5.000 per kg, Bapak Presiden memberikan arahan agar dilakukan peningkatan produksi, termasuk ekstensifikasi dari lahan yang ada,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Keterangan Pers usai Rapat Internal Terbatas terkait Peningkatan Produksi dan Ekspor Jagung di Istana Negara, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022.

Airlangga menambahkan perlu mendorong penggunaan bibit atau benih unggul (benih varietas hibrida jagung, red).

“Ada 14 varietas yang diharapkan bisa meningkatkan produksi menjadi 10,68-13,70 ton/ha. Pak Menteri Pertanian akan menyelesaikan regulasi dan kebijakan yang diperlukan,” ujarnya.

Untuk meningkatkan produksi jagung nasional, Kementan menentukan 6 (enam) lokasi untuk peningkatan produksi jagung nasional, yaitu di Provinsi Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara dengan total luas lahan 141.000 ha di mana seluas 86.000 ha merupakan areal tanam baru.

Perkiraan produksi jagung dengan Kadar Air (KA) 27,81% (jagung pipilan basah di petani, red), hingga akhir tahun bisa mencapai 25,3 juta ton.

Perkiraan produksi jagung dengan KA 14% (jagung simpan di gudang, red) mencapai 18,7 juta ton.

Sedangkan kebutuhan untuk industri, terutama industri pakan ternak sekitar 15 juta ton, sehingga masih ada cadangan jagung nasional sekitar 3 juta ton yang diprioritaskan untuk cadangan kebutuhan nasional.

Airlangga juga menyampaikan beberapa kebijakan dan program pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi jagung nasional.

Di antaranya memenuhi kebutuhan Alsintan untuk percepatan olah tanah, tanam dan panen, pasca panen (perontokan, pengeringan, red).

Selain itu juga dengan penyediaan silo dan dryer di sentra produsen atau penyediaan mobile dryer untuk menjangkau wilayah remote dan tersebar.

“Sesuai dengan yang diharapkan Bapak Presiden, dengan adanya intensifikasi pertanian dan ekstensifikasi, khususnya melalui perluasan lahan baru, maka kita bisa meningkatkan produksi. Dan produksi ini tentu dipersiapkan sesuai dengan demand di dalam negeri dan juga bisa memenuhi demand di negara lain,” bebernya. (rls/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!