Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Water Security and Prosperity di The 2nd SCM Topik Bahasan

FOKUS: Lima topik hasil diskusi tematik untuk subtema 1 water security and prosperity dipaparkan dalam kegiatan The 2nd Stakeholder’s Consultation Meeting (SCM) di Hotel Intercontinental Bali Resort, Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Jumat, 13 Oktober 2023.

 

BADUNG, Balipolitika.com  Lima topik hasil diskusi tematik untuk subtema 1 water security and prosperity dipaparkan dalam kegiatan The 2nd Stakeholder’s Consultation Meeting (SCM) di Hotel Intercontinental Bali Resort, Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Jumat, 13 Oktober 2023.

Dalam laporan yang dilaporkan oieh Executive Director AquaFed Neil Dhot mengatakan, lima topik yang dimaksud merupakan hasil diskusi yang dilakukan secara mendalam oleh para pemangku kepentingan pada Kamis, 12 Oktober 2023.

Lima topik itu antara lain, manajemen pasokan dan permintaan air yang baik (sound water supply and demand management), ekonomi sirkular di sektor air dan sumber daya air non konvensional (circular economy in the water sector and non conventional water resources), air untuk pangan dan pertanian (water for food and agricultural), air untuk energi (water for energy), dan kerawanan air dan pembangunan (water insecurity and development).

“Topik-topik dalam subtema water security and prosperity,” kata Neil Dhot.

Implementasi lima topik tersebut, kata Dhot, di masa depan membutuhkan dukungan politik dari tingkat kepala negara maupun pemangku kepentingan lainnya.

Hal tersebut, untuk menyinergikan lima topik dengan perundangan yang berkaitan dengan keamanan dan kemakmuran air di negara terkait.

Dengan begitu, konektivitas air untuk berbagai kebutuhan dari mulai pangan hingga energi dapat yang menyesuaikan dengan perubahan iklim.

Kemudian, peluang keterhubungan dalam bentuk kerja sama dalam bidang sosial, lingkungan, dan ekonomi. Misalnya antarlembaga, masyarakat sipil, sektor swasta, dan lain sebagainya.

“Rencana yang bisa diterapkan untuk transisi/transformasi menuju ekonomi sirkular yang menangani masalah pertanian, energi, dan pasokan air,” kata Neil.

Hasil The 2nd SCM diyakini turut membuka peluang kerja sama terkait pemerataan akses air, tidak hanya bagi Indonesia selaku tuan rumah tapi juga antanegara anggota World Water Council (WWC).

Bentuknya bisa goverment to goverment (G2G) atau business to business (B2B).

Seperti yang sudah dilakukan Indonesia dengan Korea Selatan yang bekerja sama membangun sumber energi bertenaga tata surya atau solar system.

Banyak ruang diskusi tematik yang digelar dalam the 2nd SCM yang bisa membangun komunikasi sesama peserta yang hadir, di antaranya, Water Security and Prosperity, Water for Humans and Nature, Disaster Risk Reduction and Management, Cooperation and Hydro-diplomacy, Water and Sustainable Finance, dan Knowledge and Innovation.

Pelaksanaan The 2nd SCM di Bali adalah lanjutan dari Kick Off Meeting atau The 1st SCM pada Februari 2023. Hasil The 2nd Indonesia mendorong partisipan yang hadir menguatkan empat isu penting yang akan dibawa ke World Water Forum ke-10 pada Mei 2024. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!