Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Wow, PLN Kucurkan Rp 150 Juta Atasi Sampah di Tukad Mati Jelang G20

JANGAN NODAI BANGSA DENGAN SAMPAH: PLN menyalurkan TJSL senilai Rp 150 juta sebagai bentuk kepedulian terhadap penanganan sampah di Pulau Dewata.

 

DENPASAR.Balipolitika.com– Sampah dipastikan menjadi momok penyelenggaraan KTT G20. Lebih-lebih apabila peserta jalan-jalan keliling Bali. Citra Bali akan rusak mengingat kini, khususnya di wilayah Denpasar dan Badung banyak tumpukan sampah yang tak diangkut.

Oleh sebab itu, jelang Presidensi G-20, pemerintah semakin gencar untuk penanganan pengelolaan lingkungan.
Berangkat dari kepedulian terhadap permasalahan tersebut, PLN menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) ke masyarakat setempat melalui Komunitas Peduli Sungai (KPS).

Bantuan ini akan digunakan untuk pengelolaan sampah di sekitar Tukad Mati yang berdekatan dengan Infrastruktur PLN SUTT 150 kV TX Pesanggaran, Pemecutan Kelod-Bandara Ngurah Rai.
Lewat program PLN Peduli serta berbekal semangat kepedulian lingkungan, PLN mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan pemerintah guna menyukseskan giat Presidensi G-20.

Tukad Mati ini memiliki daerah aliran sungai (DAS) keseluruhan sampai muara seluas 39,43 km2, dengan panjang sungai utama 22,49 km. Secara administratif, DAS Tukad Mati sebagian besar masuk wilayah Kabupaten Badung dan sebagian kecil di wilayah Kota Denpasar. Masalah sampah di sungai ini jadi fokus PLN. Dengan DAS yang cukup panjang, dibutuhkan sinergi dari banyak pihak.

PLN turut mengambil bagian terkait pembersihan sungai melalui pemberian bantuan TJSL senilai Rp 150 juta.
TJSL ini difungsikan menjadi sarana dan prasarana pembersihan sampah serta sarana edukasi ke masyarakat sekitar. PLN juga mendukung mesin pengelolaan sampah, motor listrik, dan perahu untuk pengangkut sampah, tempat sampah, jaring sampah, mesin pengolahan sampah, dan sejenisnya. Diharapkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomis dapat memberi nilai tambah sehingga membantu penghasilan komunitas dan masyarakat di sekitar Tukad Mati.

General Manager PLN UIP JBTB, Muhammad Ramadhansyah mengatakan program TJSL ini kerap dilaksanakan PLN untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat serta lingkungan. Bantuan pemeliharaan lingkungan ungkapnya menjadi salah satu program prioritas dan program PLN Peduli diharapkan berdampak positif bagi penyelesaian masalah lingkungan, terutama di lingkungan sekitar infrastruktur PLN.

Muhammad Ramadhansyah memaparkan PLN turut menyasar tujuan pembangunan berkelanjutan, sehingga diharapkan dengan bantuan yang disalurkan lingkungan dapat meningkat kebersihanya, kualitas air sungai lebih baik, dan bermanfaat secara ekologis serta masyarakat dapat lebih meningkat secara ekonomi finansial dan kesejahteraannya.

“PLN tidak hanya berupaya untuk memberikan peningkatan keandalan kelistrikan melalui pekerjaan rekonfigurasi SUTT 150 kV TX Pesanggaran/Pemecutan Kelod-Bandara, namun juga sangat peduli untuk mengangkat taraf hidup masyarakat, yang kali ini diwujudkan dengan bantuan pengelolaan sampah di sekitar sungai Tukad Mati. Kami harapkan bantuan ini akan optimal sehingga tidak hanya membantu mengatasi permasalahan sampah Bali, namun juga agar mengurangi resiko banjir akibat pencemaran sampah di sungai terutama menjelang giat Presidensi G-20”, ucapnya. (lit/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!