Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Dewan Way Kanan dan Kapuas Belajar Jadi Kabupaten Kaya di Badung

TUKAR ILMU: Wakil Ketua Bapemperda DPRD Badung, Nyoman Satria menerima kunjungan kerja Dewan Way Kanan dan Kapuas, Rabu, 22 Juni 2022.

 

BADUNG.Balipolitika.com– DPRD Badung menerima kunjungan 2 rombongan tamu spesial, Rabu, 22 Juni 2022, yakni DPRD Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah dan DPRD Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.
Diterima oleh Wakil Ketua Bapemperda Nyoman Satria, ketua rombongan DPRD Kapuas, H. Darwandie menyatakan pihaknya ngebet ingin mengembangkan sektor pariwisata untuk menunjang pendapatan asli daerah (PAD).
“Saat ini kami hanya punya potensi kota dan budaya karena wilayah kami jauh dari laut dan bukit,” ujarnya.
Wilayah Kapuas, ungkap Darwandie yang juga Wakil Ketua Bapemperda DPRD Kabupaten Kapuas, masih mengandalkan hasil tambang batubara.
Namun pendapatan dari tambang merupakan kewenangan pemerintah pusat dan kembali ke daerah dalam bentuk dana perimbangan.
Dari minimnya potensi, ujarnya, pihaknya hanya menargetkan PAD setiap tahunnya tak lebih dari Rp 167 miliar. “Realisasinya antara 80 hingga 90 persen saja,” katanya.
Untuk itulah, pihaknya belajar ke Badung untuk mengembangkan sektor pariwisata di wilayah yang sebagian lahannya adalah tanah gambut atau pasang surut.
Dia berharap dengan pariwisata, pihaknya bisa meningkatkan PAD. Selain soal pariwisata, pihaknya juga ingin belajar tentang ranperda perlindungan hak-hak adat.
“Ini merupakan inisiatif Dewan dan kami ingin memperoleh masukan dari DPRD Badung,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Way Kanan H. Romli mengutarakan ingin mempelajari kiat pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Ia menyatakan banyak lahan di wilayahnya yang tak produktif dan ada pula yang tak bisa diolah.
“Kami juga ingin memperoleh kiat bagaimana lahan-lahan ini bisa diolah sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat serta meningkatkan PAD kabupaten yang ada di Provinsi Lampung ini,” ujarnya sembari menambahkan, PAD kabupatennya hanya Rp 86 miliar. (lit/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!