Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Sebelum Ditangkap KPK, Edhy Prabowo Kunker ke Amerika Serikat

JAKARTA, BaliPolitika.Com- Operasi tangkap tangan (OTT) yang menyasar Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Rabu (25/11/2020) dini hari saat tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta menyita perhatian banyak pihak. Tak sedikit netizen yang menyesalkan pergantian Susi Pudjiastuti oleh Presiden Jokowi di periode kedua kepemimpinannya berkomentar pedas dan keras di media sosial.

Usut punya usut ternyata sebelum terjaring OTT KPK sosok yang dipecat dari AKABRI 1991 melaksanakan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Edhy Prabowo menandatangani kerjasama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) dengan Oceanic Institute of Hawaii Pacific University.

“Siang tadi waktu Amerika, saya menyaksikan penandatanganan kerjasama antara KKP dengan Oceanic Institute of Hawaii Pacific University. Kerjasama ini mencakup transfer teknologi dan pengetahuan terkait produksi induk udang unggul melalui pembangunan Broodstock Center Udang di Indonesia,’ tulis Edhy Prabowo di fanpage pribadinya, Selasa (24/11/2020) waktu setempat.

“Bila kita mampu menghasilkan indukan udang vaname sendiri, target produksi udang nasional 1,5 juta ton per tahun pada 2024 Insya Allah terpenuhi. Tentunya dibarengi dengan langkah strategis lain seperti penyederhanaan izin operasional budidaya, kemudahan pinjaman modal, hingga perbaikan sarana dan prasana tambak yang saat ini sudah berjalan. Mohon doanya semoga poin-poin kerjasama dengan lembaga riset ternama di Amerika Serikat ini dapat segera diimplementasikan. Sehingga budidaya udang berkelanjutan di Indonesia bisa berjalan mandiri. Semangat,” tulis sang Menteri yang dikenal lihai bela diri itu.

Edhy Prabowo juga mengulas menutup kunjungan kerja di Amerika Serikat, dirinya bertemu ABK asal Indonesia yang selama ini bekerja di Negeri Paman Sam. Terangnya, banyak hal yang mereka sampaikan tentang dinamika kerja di luar negeri; termasuk kerinduan terhadap keluarga di Indonesia. “Meski mencari nafkah di Negeri Paman Sam, mereka tetaplah nelayan Indonesia. Sehingga kami di KKP akan selalu berkomunikasi dengan pihak KJRI untuk mengetahui kabar para ABK. Tetap semangat, saya yakin pengalaman kerja teman-teman ABK akan bermanfaat untuk kemajuan sektor kelautan dan perikanan Indonesia,” tulisnya. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!