Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

OPINI

Puan Maharani Harus Perkuat Digitalisasi Ekonomi

Oleh: Mirah Kusumaningrum

INDONESIA BARU: Ketua DPR RI, Puan Maharani mengingatkan antusiasme mudik yang tinggi ini harus disikapi dengan persiapan matang dari pihak otoritas agar masyarakat dapat mudik dan menikmati liburan Idul Fitri dengan selamat dan tenang.

 

COVID-19 menyebabkan tragedi yang luar biasa. Jumlah orang yang terinveksi virus SARS-CoV-2 dan turunannya, kematian, pengangguran, serta kemiskinan terjadi di berbagai belahan dunia. Sektor perjalanan dan pariwisata Indonesia tentu saja tidak kebal terhadap pandemi yang mewabah sejak 3 Maret 2020 ini. Dalam semalam ratusan penerbangan ditangguhkan, perjalanan internasional dihentikan.

Bahkan, di dalam negeri, yurisdiksi nasional dan sub-nasional melembagakan pembatasan. Satu juta pekerjaan sektor perjalanan dan pariwisata hilang setiap hari. Dampak ekonominya adalah perjalanan dan pariwisata yang pada tahun 2019 meliputi 10,4 persen atau USD 9.170 Miliar dari GDP global turun tajam menjadi 5,5 persen di tahun pertamanya saja di tahun 2020 atau tinggal USD 4.671 Miliar.

Jika kita renungkan peristiwa ini, kita baru menyadari bahwa pandemi itu hanyalah sejenis alarm perubahan bagi lanskap dan tren dunia perjalanan dan pariwisata. Terdapat sejumlah pembaharuan tren yang akan dan sedang terjadi.

Pertama, permintaan konten yang makin kreatif dan beragam. Kedua, kesehatan dan kebersihan menjadi kewajiban. Ketiga, digitalisasi di berbagai sektor usaha. Keempat, perjalanan dan pariwisata yang berkesinambungan dengan menjaga lingkungan hidup.

Tren ini bisa kita gali dari empat pemangku kepentingan utama perjalanan dan pariwisata, yakni pelancong, dunia bisnis wisata, tenaga kerja, dan komunitas. Tidak ketinggalan regulasi baru pemerintah juga harus peka mendukung perubahan tren sektor perjalanan dan pariwisata.

Regulasi pemerintah yang tepat akan memulihkan jutaan pekerjaan yang terkena dampak pandemi Covid-19. Selain itu, regulasi yang tepat akan membangun ketahanan negara menghadapi tantangan di masa depan. Perayaan tren baru dunia perjalanan dan pariwisata ini diletupkan bersamaan dengan saat Hari Raya Idul Fitri tahun 2022.

Berita-berita semarak yang masuk selama liburan Lebaran tahun ini juga merupakan tantangan bagi dunia pariwisata agar segera beradaptasi terhadap perubahan. Lihat saja volume kendaraan mudik keluar Jabodetabek pecah rekor. Pemotor padati jalur Pantura. Ribuan kendaraan terjebak macet di Cipali. 500 ribuan kendaraan masuk DIY. Kereta api memperpanjang masa angkutan Lebaran menjadi 22 hari. PT PELNI siapkan 49 ribu kursi angkutan Lebaran. PT KAI tambah 92 perjalanan untuk angkutan Lebaran 2022. Juga terjadi lonjakan pengguna transportasi udara, Bandara Soekarno-Hatta padat calon penumpang.

Ada lagi. Hunian hotel di Bali, Semarang, Bandung, Surabaya, Padang, Cirebon, Jogja, hingga Anyer membludak. Vila dan apartemen diburu selama libur Lebaran 2022.

Dan lagi, kemacetan total menuju puncak, taman safari, padat merayap di Lembang, 27 ribu pengunjung di Borobudur hari ini bagai es cendol di Pantai Santolo Garut. Antrian kendaraan di gerbang masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pengunjung yang 2 jam menunggu bisa masuk Dufan sampai kelaparan, Pantai Kuta yang diserbu wisatawan, obyek wisata di Medan membludak, dan hutan Mangrove Brebes full memberikan sinyal kebangkitan dalam negeri.

Tentunya ledakan arus perjalanan dan wisatawan selama liburan Lebaran 2022 perlu mendapatkan antisipasi dari pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani menjelang Idul Fitri 1443 Hijriyah. Ungkapnya antusiasme mudik yang tinggi ini harus disikapi dengan persiapan matang dari pihak otoritas agar masyarakat dapat mudik dan menikmati liburan Idul Fitri dengan selamat dan tenang. Berbagai infrastruktur terkait lalu lintas, jasa angkutan, dan fasilitas kesehatan perlu didukung secara sinergis.

Rp 72 triliun uang berputar selama pergerakan manusia saat Lebaran 2022. Hal ini tentu menjadi kesempatan yang baik untuk diolah oleh para praktisi dunia perjalanan dan pariwisata Indonesia. Dan peluang untuk menguatnya roda perekonomian mulai menggeliat. Selamat beradaptasi dengan tren baru dunia perjalanan dan pariwisata. (*/bp)

Mirah Kusumaningrum, Pengamat Ekonomi Rakyat, Tinggal di Jawa Timur

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!