Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Seni & Budaya

Menuju 100 Tahun, Sekaa Gong Jaya Kusuma Siap Guncang PKB Ke-44

MAESTRO: Salah satu cuplikan pementasan Sekaa Gong Jaya Kusuma, Banjar Geladag, Desa Adat Pedungan, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan.

 

 

DENPASAR.Balipolitika.com– Karena politik bansos, bangunan-bangunan bernilai seni indah boleh hancur. Memang hal itu saat ini hanya bisa disayangkan. Syukurnya, meski bangunan bernilai sejarah dan pura-pura tua yang dibangun dengan ketulusan diruntuhkan, kesenian tetap mampu bertahan. Salah satunya Sekaa Gong Jaya Kusuma, Banjar Geladag, Desa Adat Pedungan, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan.

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyambangi langsung proses pembinaan Sekaa Gong Jaya Kusuma, Gong Kebyar Legendaris, yang didapuk menjadi salah satu Duta Kesenian Kota Denpasar di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 Tahun 2022.

Sebagai bentuk dukungan, Pemkot Denpasar secara simbolis menyerahkan dana pembinaan, Sabtu (30/4) lalu. Turut hadir Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara, dan Camat Denpasar Selatan I Made Sumarsana dan anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Putu Budhiarta.

Sekaa Gong Jaya Kusuma bermarkas di Banjar Geladag, Desa Adat Pedungan, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan. Terbentuk sejak tahun 1925. Hampir seabad dan eksis hingga detik ini.

Koordinator Sekaa Gong Jaya Kusuma, I Ketut Ariawan berterima kasih atas apresiasi dan perhatian Pemkot Denpasar. “Kami berterima kasih atas dana pembinaan ini. Dan untuk persiapan pentas di PKB, kami akan terus melakukan kegiatan intensif agar mampu menampilkan yang terbaik,” ujarnya.

Dalam kegiatan pembinaan itu, Sekaa Gong Jaya Kusuma unjuk kebolehan membawakan tabuh Jaya Warsa yang diciptakan oleh I Gusti Putu Made Geriya tahun 1968 dan Tabuh Barata Yudha yang diciptakan I Gusti Bagus Suarsana tahun 1957. (lit/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!