Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Koster Tak Satu Jalur dengan Jokowi Soal Garam Yodium

LAWAN IMPOR: Gubenur Bali, Wayan Koster nyatakan siap perjuangkan produk lokal saat berbicara di hadapan Gubernur se-Indonesia

 

JAKARTA.Balipolitika.com– Gubernur Bali, Wayan Koster berkomitmen memperjuangkan produk lokal sebagai kekuatan ekonomi dengan memohon Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Laksana Tri Handoko untuk membantu memberikan masukan ke pemerintah pusat agar regulasi yang dibuat memberikan keberpihakan kepada petani lokal dan mampu menahan laju impor.

Permohonan tersebut disampaikannya saat didaulat menjadi narasumber pada acara talkshow dengan tema “Badan Riset dan Inovasi (BRIDA) untuk Percepatan dan Daya Saing Inovasi Daerah”, Rabu (20/4/2022) di Auditorium Lantai 3 Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat. Koster curhat persoalan impor yang terjadi selama ini di hadapan Kepala BRIN.

“Saya mau curhat, ada BRIN dan BRIDA akan mendorong kemajuan pembangunan di daerah, termasuk di dalamnya akan meningkatkan produk lokal di masing-masing daerah. Tapi Kita juga harus melihat sistem secara keseluruhan harus sinkron dengan kebijakan di Pemerintah Pusat. Sekarang ini terus terang saja Pak, bahwa regulasi Kita kurang berpihak pada produk lokal dan terlalu ramah dengan produk impor,” kata mantan anggota DPR- RI 3 periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Kekurangan berpihakan regulasi di pemerintah pusat terhadap produk lokal dan terlalu ramah dengan produk impor, dicontohkan langsung Koster seperti terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1994 tentang Pengadaan Garam Beryodium. (lit/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!