HUT SPESIAL: Gubernur Bali, Wayan Koster yang didampingi Ny. Putri Suastini Koster secara tutup Kejurda dan HUT Ke-58 Perisai Diri Provinsi Bali, Sabtu (23/4/2022)
DENPASAR.Balipolitika.com– Gubernur Bali, Wayan Koster yang didampingi Ny. Putri Suastini Koster secara resmi menutup Kejurda yang dirangkaikan dengan HUT Ke-58 Perisai Diri Provinsi Bali dan acara buka Puasa bersama di Jayasabha, Denpasar, Sabtu (23/4). Sang gubernur menyatakan komitmennya mendukung olahraga di Bali, termasuk perisai diri.
“Bayangkan di tengah keterbatasan, Bali bisa mengungguli Jawa Tengah, Banten serta Provinsi lainnya yang memiliki luas wilayah yang lebih besar dan penduduk yang lebih banyak dari pada Bali. Ini tentu berkat dedikasi tinggi para atlet kita,” imbuhnya.
Perisai diri dikatakan Gubernur Koster merupakan bagian dari Silat, adalah salah satu cabor yang berhasil menyumbang medali terbanyak, dan tentu saja menjadi salah satu cabor keunggulan Bali. Ia pun menyampaikan apresiasi atas spirit perisai diri yang selama ini dipegang oleh para anggotanya.
“Perisai Diri bukan hanya sekadar silat, namun juga wadah untuk menanamkan dan mengembangkan diri yang mengandung nilai-nilai kehidupan seperti saling asah, asih dan asuh, tidak arogan, ajang mencari sahabat serta semangat kebersamaan. Jika kita jalankan dengan penuh semangat, maka siapapun anggota dan keluarga Perisai Diri akan menjadi pribadi-pribadi yang humanis,” jelas mantan Anggota DPR – RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini yang disambut tepuk tangan oleh Keluarga Besar Perisai Diri Provinsi Bali saat menghadiri jamuan makan malam sekaligus menikmati menu khusus Jayasabha, yaitu kopi tanpa gula isi arak Bali.
Pembina Perisai Diri Provinsi Bali, I Made Suwetja mengungkapkan rasa terima kasih kepada Gubernur Bali dan Ny. Putri Suastini Koster atas berbagai dukungan yang diberikan kepada Keluarga Besar Perisai Diri selama ini. Ia pun berharap kedepan Perisai Diri bisa terus memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan Pemerintah Provinsi Bali. “Dalam kesempatan ini Saya berpesan ke pada para pendekar Perisai Diri untuk terus bisa menempatkan diri. Karena Perisai Diri adalah instrument untuk memerisai diri, bukan untuk menyakiti,” pesannya. (lit/bp)
