Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Alam Lestarihumanisme

Bayi Komodo Menetas di Bali Safari Park

TOLAK PUNAH: Bali Safari Park menjadi lembaga konservasi pertama di Bali yang berhasil menetaskan bayi-bayi komodo

 

GIANYAR, Balipolitika.com- Komodo termasuk kadal terbesar di dunia yang memiliki habitat asli di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Satwa ini dapat ditemukan di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang dan Padar.
Saat ini, Lembaga Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) memasukkan Komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Aktifitas vulkanis, gempa bumi, kerusakan habitat dan perburuan gelap diperkirakan penyebab utama menurunnya populasi Komodo. Pemerintah Indonesia kemudian menetapkan bahwa Komodo masuk dalam spesies yang dilindungi.

Di Bali Safari Park, Komodo merupakan salah satu satwa yang dirawat dan dikembangbiakkan untuk tujuan konservasi agar bisa mempertahankan kelestariannya di alam liar. Membuahkan hasil pada bulan Maret 2022, Bali Safari Park berhasil menetaskan bayi-bayi Komodo. Hal inipun menjadi kabar menggembirakan sekaligus membanggakan karena Bali Safari Park merupakan lembaga konservasi satwa pertama di Bali yang berhasil mengembangbiakkan kadal besar ini.

Bayi-bayi Komodo yang belum genap berusia 1 bulan kini masih dirawat secara intensif oleh tim Dokter Hewan Bali Safari Park. Menurut drh. Yohana Kusumaningtyas, “Saat ini kondisi anakan-anakan komodo dalam keadan sehat dan aktif. Pemberian pakan dilakukan 2 kali dalam 1 minggu. Jumlah pakan yg diberikan disesuaikan dengan berat badan masing-masing anakan. Penimbangan berat badan dilakukan tiap 2 minggu sekali.”
Menetasnya bayi-bayi Komodo menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan Bali Safari Park, setelah sebelumnya sukses dengan kelahiran bayi Hyena, Zebra dan Hippo pada penghujung tahun 2021 kemarin. Menurut Asisten Kurator Bali Safari Park, Ida Ayu Ari Janiawati “Ini merupakan keberhasilan pengembangbiakan komodo secara alami dan menjadi yang pertama di Bali.”

“Kesuksesan ini bisa menjadi bukti keseriusan Bali Safari Park menjadi lembaga konservasi terbaik di Bali. Semoga anakan komodo ini berkembang dengan baik dan komodo di Bali Safari Park dapat berkembang biak kembali”, imbuhnya.

Keberhasilan program konservasi tentunya juga terwujud berkat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat yang tidak pernah lelah dalam mendukung kegiatan konservasi satwa di Bali dengan berkunjung ke Bali Safari Park. Diharapkan kedepannya bayi-bayi komodo ini dapat tumbuh dengan baik dan bisa segera bertemu dengan para sahabat satwa.

Bali Safari Park merupakan unit dari Taman Safari Indonesia (TSI) Group yang berdiri sejak tahun 2007. Berlokasi di Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali, Bali Safari Park dihuni oleh lebih dari 100 spesies satwa nan eskotik dan menawan. Bali Safari Park bukan sekadar tempat rekreasi keluarga, tapi juga lembaga konservasi yang fokus menyelamatkan satwa-satwa langka.

Hanya di Bali Safari Park, konservasi satwa menyatu padu dengan budaya khas Bali yang cukup kental. Pengunjung akan dimanjakan dengan aneka ornamen khas Bali ditambah dengan ragam satwa dari berbagai belahan dunia. Tak heran, Bali Safari Park menjadi tempat rekreasi, edukasi, dan konservasi terfavorit bagi turis asing serta lokal di Pulau Dewata. Ditambah dengan hadirnya Mara River Safari Lodge, pengunjung akan diajak menginap di resort berkelas dunia dengan panorama alam yang mengagumkan.

Bali Safari Park berlokasi di Jalan Prof. Dr. Ida Bagus Mantra km 19,8 Serongga, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali. (dah/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!