Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Obituari

Ngeluh Batuk-Batuk, Gek Munthi Meninggal Dunia

Status Terakhir tentang Kepergian Cok Sawitri

AMOR ING ACINTYA: Sosok seniman kebanggaan Pulau Dewata, I Made Mertayasa alias Gek Munthi meninggal dunia, Minggu, 28 April 2024. Tampak dalam foto saat almarhum mengenakan busana liku. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com Seniman kebanggaan Pulau Dewata, I Made Mertayasa atau yang lebih tenar dengan sapaan Gek Munthi meninggal dunia, Minggu, 28 April 2024. 

Ucapan duka cita mengiringi kepergian sosok seniman humoris yang kerap menyebut dirinya sebagai pemersatu sekehe teruna itu.

Lewat salah satu akun media sosial almarhum, Merta’Jayak, I Made Mertayasa mendefinisikan dirinya sebagai seorang seniman gila yang terobsesi dengan keindahan semesta.

Diketahui aktif bermedia sosial, Gek Munthi 3 minggu belakangan puasa update status. 

Terpantau status terakhirnya berupa pertanyaan kenapa budayawan Bali, Cokorda Sawitri meninggal dunia begitu cepat dan mendadak.

“Why? Adegan kita belum selesai. Tarian kita baru akan dimulai. Bahkan janjian untuk sekedar mengobrol pun belum terpenuhi. Kau lebih memilih mimbar yang lebih besar dan estetik dan mungkin kini kau menari bersama ibumu yang kau puja di tiap obrolan kita. Bu Cok. We love you,” tulis I Made Mertayasa 4 April 2024 sembari melampirkan dua foto sosok Cok Sawitri yang berpulang di hari status terakhir almarhum ditulis. 

Rekan Gek Munthi sesama seniman yakni I Nyoman Ardika atau yang biasa berperan sebagai Sengap dalam grup lawak Bali, Clekontong Mas mengatakan bahwa almarhum mengeluh sakit batuk. 

“Almarhum menderita gangguan paru-paru. Dari sebulan batuk-batuk sing karuan-karuan seger (tak kunjung sembuh, red). Orin tiang mulih ke Tangguntiti nyemak obat sing teke. Ajak ke pasraman sing teka. (Saya minta datang ke Tangguntiti ambil obat tidak datang. Ajak ketemuan di pasraman tidak datang). Sampun kenten (setelah itu) kemarin (Minggu, 28 April 2024) kumatlah sesaknya. Sesak pagi jam 11.00, jam 3 sore berangkat (meninggal dunia, red),” ungkap Sengap melalui pesan WhatsApp, Senin, 29 April 2024.

Seniman multitalenta sekaligus Owner Warung Corona asal Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali itu menambahkan almarhum terpantau membuat status media sosial sebulan terakhir bahwa dirinya menderita batuk-batuk dan sempat bertanya obat yang manjur. 

“Mungkin itu memang perjalanan hidup almarhum,” imbuh Sengap. (bp/ken)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!