Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

EkbisKulinerSosial

Yang Lain Tutup, Leo Buka Bisnis Kuliner Cabang Ke-4 di Kuta

TETAP OPTIMISTIS: Owner “Warunk Level Up Kitchen & Bar” di Jalan Sunset Road Kuta, Leonard Sukrisna.

 

KUTA, Balipolitika.com- Pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap dunia bisnis di Bali, termasuk bisnis kuliner. Banyak usaha yang tutup. Namun seorang pebisnis asal Jakarta, justru memulai usaha kuliner di Kuta.

“Di saat pandemi, orang menunda bisnisnya, saya memutuskan untuk memulai bisnis. Saat ini banyak restoran tutup, saya membuka restoran karena saya melihat itu sebagai momentum dan peluang,” ujar pemilik “Warunk Level Up Kitchen & Bar” di Jalan Sunset Road Kuta, Leonard Sukrisna, kepada media, Jumat (18/2/2022) lalu.

Leo, demikian ia akrab disapa mengatakan keputusan membuka usaha kuliner di kawasan wisata Kuta saat pandemi bukan asal-asalan. Sebaliknya melalui berbagai pertimbangan matang.

“Di saat normal, kalau kita melawan pengusaha restoran yang sudah besar, bisa dibilang kita nggak akan dianggap apa-apa. Tapi saat pandemi, yang saya lawan restoran besar yang lagi menutup cabang-cabangnya. Arti kata, di situ adalah peluang. Orang yang biasanya loyal ke restoran besar, akan kehilangan tempat yang dia tuju karena sudah tutup,” ujar pria yang juga pengusaha properti sukses di Jakarta.

Imbuh Leo usaha rintisannya lahir dengan kelebihan yang tidak ada di tempat lain.

“Saya menjual produk yang berbeda dengan restoran lain. Harus ada ciri khaslah. Kita harus berinovasi terhadap sesuatu. Saya tidak ingin jadi “follower”, tapi saya harus buat trend sendiri. Jadi orang akan mengingat warung ini ,” ujarnya.

Menu khas dimaksud adalah roti sepanjang 60 sentimeter.

“Itu (roti 60 sentimeter, red) orang-orang tahunya hanya ada di warung kami. Kita juga punya produk lain yang tidak ada di tempat lain. Semua orang tidak mengharapkan pandemi, tetapi bagi saya ini adalah peluang atau kesempatan. Begitu kondisi normal, saya sudah bisa bersanding dengan pemain-pemain yang sudah cukup lumayan,” ujarnya.

Warung pertama Leo di Jakarta lahir tahun 2020, tepatnya di bulan Juli 2020. Cabang kedua di Tangerang Selatan lahir bulan November 2020, cabang ketiga di Alam Sutera Tangerang Selatan pada Desember 2020, dan cabang ke empat di Kuta Bali lahir bulan Januari 2022.

“Selama pandemi kita lahirkan 4 cabang. Kita sudah alami pasang surut korona, naik turun level PPKM sampai tutup satu bulan sudah kita alami semua,”ujarnya.

“2021 kita sudah rencana buka di Bali, tapi masih terkendala pandemi. Kita alami pahitnya sudah sering. Jadi kita tidak pusing lagi. Kita lahir di saat tidak tepat, tapi karena ini peluang mau bagaimana. Mudah-mudahan tahun 2022 pandemi berakhir, 4 cabang warung saya bisa bersanding dengan pemain besar,” imbuhnya.

Di warung yang berlokasi di pinggir jalan utama Sunset Road Kuta, tersedia menu istimewa roti lonjoeng 60 sentimeter dengan aneka jenis rasa seperti ayam cincang, tuna, coklat, babi, dan varian rasa lainnya.

Warung ini juga menyediakan sup asam pedas yang diadposi dari kuliner Asia.

“Menunya kita bawa dari luar (luar negeri, red). Makanya ini kita sebut sebagai “The Next Level Street Food”. Makanan luar dengan cita rasa lokal, dari wilayah Asia seperti Thailand, Singapura, dan negara lainnya. Meskipun namanya warung, tapi kita jual makanan kualitas premium dengan harga terjangkau,” ujar Leo.

Leo berharap pandemi segera berakhir agar orang bisa keluar dan nongkrong lagi dengan keadaan seperti sebelum pandemi.

“Ekonomi akan bertumbuh lagi dan cabang saya tumbuh di mana-mana. Akan buka di beberapa kota lagi,” ucapnya penuh semangat. (dah/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!