Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

OtomotifPemerintahan

Koster: Motor Listrik Tak Timbulkan Polusi Suara

PELETAKAN BATU PERTAMA: Gubernur Bali, Wayan Koster laksanakan groundbreaking relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati Jawa Timur ke Pesanggaran, Denpasar, Jumat (18/2/2022)

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Gubernur Bali, Wayan Koster melaksanakan groundbreaking relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati Jawa Timur ke Pesanggaran, Denpasar dan pembangunan pembangkit listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida, Klungkung, Jumat (18/2/2022). Selain sederet pejabat di Bali, groundbreaking ini dihadiri Direktur Utama PT. PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, Dirut PT Indonesia Power, Ahsin Sidqi, dan PLN Group.

Gubernur Koster menyatakan kebahagiaannya karena PT. PLN (Persero) memulai relokasi PLTG Grati Ke Pesanggaran dengan kapasitas 2×100 MW dan pembangunan PLTS Hybrid Nusa Penida berkapasitas 3,5 MW. “Bali secara regulasi juga telah memiliki Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dengan tujuan menciptakan kualitas udara yang bersih. Penggunaan kendaraan motor listrik,” kata Wayan Koster semberi menyebut motor listrik tidak akan menimbulkan polusi suara dan tidak mencemari udara atau mengeluarkan asap.

Lebih lanjut, ia menargetkan Bali mandiri energi bersih dengan rencana dibangunnya tenaga listrik yang bisa memenuhi kebutuhan energi untuk konsumsi domestik ataupun juga konsumsi wisatawan, hotel, restaurant, serta industri di Pulau Dewata. “Mengapa Bali ini perlu mandiri energi, selain untuk kebutuhan domestiknya, karena Bali adalah pintu masuk wisata dunia terbesar di Indonesia, jadi harus memiliki kepastian keberlanjutan dari kebutuhan energi yang bisa dikelola dan dikontrol langsung oleh daerah.

Sekarang sedang disiapkan kebijakan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), di mana nantinya diharapkan rumah, hotel, restaurant, perkantoran, pasar swalayan, serta fasilitas umum lainnya menggunakan rooftop. Kalau di Bali begini, akan keren dan betul-betul menjadi destinasi pariwisata yang digemari oleh masyarakat luar,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT. PLN (Persero), Darmawan Prasodjo melaporkan Relokasi PLTG Grati berkapasitas 2 X 100 MW ke Pesanggaran akan mulai beroperasi atau Commercial Operation Date (COD) pada Oktober 2022. Itu setelah melalui proses pekerjaan sipil, transportasi dan dismartling, instalasi common system, instalasi electrical, instalasi system control common, dan commisioning. Setelah itu COD keduanya akan dilakukan pada tahun 2023. Sedangkan untuk pembangunan PLTS Hybrid dilaksanakan di Nusa Penida dengan memiliki kapasitas 3,5 MW.

“Ini akan menjadi pembangkit pertama di Bali dan juga akan jadi showcase di KTT G20. Karena itu, pemindahan relokasi ini tidak mungkin terlaksana, kalau ini hanyalah inisiatif dari PLN. Jadi program ini terlaksana karena berkat inisiatif dari Bapak Gubernur,” tutupnya. (dah/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!