JAMBI, Balipolitika.com- Setelah sukses melakukan fasilitasi ekspor kulit pinang di awal bulan Oktober lalu, Karantina Jambi kembali memfasilitasi ekspor perdana sabut pinang milik PT. PTI, Senin 30 Oktober 2023.
Sebanyak 13,8 ton sabut pinang akan diekspor ke Tiongkok melalui Wilayah Kerja Pelabuhan Talang Duku.
Hermawan Zawardi selaku Pemeriksa Karantina Tumbuhan yang bertugas mengatakan bahwa sebelum diekspor, media pembawa harus diperiksa kesehatannya.
“Kami lakukan pengambilan sampel dan pengujian laboratorium untuk memastikan bahwa tidak ada serangga yang menempel serta mencegah penyebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK),” ujar Hermawan Zawardi.
Anita Setyawati, Subkoordinator Karantina Tumbuhan menjelaskan bahwa rangkaian tindakan karantina telah dilakukan sebelum Phytosanitary Certificate (PC) diterbitkan oleh Pejabat Karantina Tumbuhan sebagai persyaratan ekspor.
“Karantina Jambi berperan sebagai pendukung/tools untuk memfasilitasi ekspor dari para pelaku usaha di Provinsi Jambi,” ujar Anita.
“Dengan ekspor perdana sabut pinang ini, menambah varian komoditas ekspor dari Provinsi Jambi. Hal ini diharapkan dapat mendorong kreativitas dari para pelaku usaha dalam memasarkan produknya ke manca negara, seperti yang telah dilakukan oleh PT. PTI yang sukses mendapatkan peluang untuk mendapatkan nilai rupiah dari limbah pinang,” tambah Anita.
Kepala Karantina Jambi, N. Prayatno Ginting di tempat terpisah sangat mengapresiasi keberhasilan dari eksportir Jambi.
“Saya harap Karantina Jambi dapat terus mendukung aktivitas ekspor di Provinsi Jambi dan juga memaksimalkan peran Karantina Indonesia dalam mencegah penyebaran hama dan penyakit dari dan ke NKRI,” ujar Ginting. (nik/bp)
