Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PariwisataPendidikanSeni & BudayaWisata

DWP ISI Denpasar Yatra Budaya ke Maestro Seni

HORMATI GURU: Kunjungan DPW ISI Denpasar ke kediaman seniman lukis kamasan bersaudara, yaitu I Nyoman Mastra dan Wayan Suweca di Banjar Sangging, Kamasan, Klungkung, Jumat (3/12) lalu.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Darma Wanita Persatuan (DWP) ISI Denpasar secara berkelanjutan melaksanakan Yatra Budaya, yakni kunjungan sosial ke rumah atau studio maestro dan seniman. Pada sembilan bulan terakhir telah dikunjungi lima maestro dan seniman seni tradisional di berbagai kabupaten dan kota di Bali. Selain masimakrama, DWP ISI Denpasar juga menyumbang sembako kepada setiap ‘guru waktu’ yang dikunjungi.

 

Pada Jumat (3/12) lalu, DWP ISI Denpasar yang dipimpin Ayu Rahayu Adnyana, mengunjungi seniman lukis kamasan bersaudara, yaitu I Nyoman Mastra dan Wayan Suweca di Banjar Sangging, Kamasan, Klungkung. Sebelumnya telah dilakukan kunjungan ke seniman tari Sang Ayu Ketut Muklen di Banjar Sala, Tampaksiring, dan seniman seni pertunjukan I Wayan Dupa di Kemenuh, Sukawati, Gianyar. Berikutnya ke seniman dalang dan karawitan, sekaligus mantan Kepala Sekolah Kokar Bali, I Nyoman Sumandi di Banjar Tunjuk, Tabanan, juga mengunjungi seniman prasi I Wayan Mudita Adnyana di Tenganan, Karangasem. Pada setiap kunjungan, turut serta pengurus DPW ISI Denpasar, yaitu Agung Arianti Remawa, Sariasih Muka, Eka Sumantriani Sudirga, Luh Gede Sri Artini Arba, Riani Garwa, dan Tjok Istri Pemayun Udayana.

 

Kunjungan dan simakrama ini, jelas Ketua DWP ISI Denpasar, Ayu Rahayu Adnyana, diilhami spirit aguron-guron. Maestro dan seniman yang dikunjungi tidak saja telah berkontribusi luar biasa pada pemajuan seni dan budaya Bali, melainkan juga telah berdedikasi bagi dunia pendidikan seni, terutama bagi ISI Denpasar.

 

“Beberapa dari maestro dan seniman yang kami kunjungi bahkan sempat mengajar seni di ISI Denpasar. Semua tetua kita itu menyiratkan rasa bahagia, mereka mengisahkan pengalaman berkesenian saat usia muda. Masyarakat mengelu-elukan, namanya disebut di berbagai ruang diskusi, namun seperti dilupakan begitu usia mereka semakin senja. Apa yang DPW ISI Denpasar lakukan, walau sangat kecil dari sesi material, momen simakrama kami begitu bermakna, dan kami larut dalam nostalgia berkesenian, “kisah Ayu Rahayu yang juga perias pengantin Bali itu.

 

Semua maestro dan seniman yang dikunjungi merasa seperti didatangi murid-muridnya. Mereka menyampaikan tutur, cerita, dan teknik-teknik penciptaan serta penyajian seni. Seperti Wayan Dupa, dengan senang hati melantunkan tembang-tembang penasar, begitu juga Wayan Mudita bertutur seni prasi dan teknik tabuh gender. Kunjungan menjadi ruang pembelajaran, hingga tidak terasa setiap kunjungan bisa sampai lebih dari tiga jam.

 

“Saya sangat senang dan haru menerima kunjungan pengurus DWP ISI Denpasar. Beberapa pengurus malah merupakan murid-murid saya. Sehingga pertemuan berlangsung menyenangkan, dan berbagai pengalaman kesenian di masa lalu saya sampaikan dengan jujur dan terbuka. Harapannya dapat dibagi pada segenap pimpinan ISI Denpasar. Kami mengusulkan pelibatan maestro pada pembelajaran di ISI Denpasar dapat ditingkatkan, terang Nyoman Sumandi.

 

Bendahara DWP ISI Denpasar, Dian Kartika Pramana menjelaskan, bahwa sembako dan uang tunai yang disumbangkan kepada maestro atau seniman yang dikunjungi merupakan hasil penggalangan dana melalui kegiatan bazar bagi internal DWP ISI Denpasar. Selain itu untuk kunjungan mendatang juga diagendakan workshop tata rias pengantin gaya Gianyar, sanggul Bali dan make up.

 

Rektor ISI Denpasar Prof. Wayan “Kun” Adnyana. Kunjungan mengatakan Yatra Budaya menjadi penyambung memori sekaligus pengikat batin dalam menjaga taksu seni dan budaya di ISI Denpasar. “Selaras dengan Yatra Budaya ini, ISI Denpasar mendirikan monument Wall of Fame untuk mengabadikan nama dan tanda tangan maestro dan seniman bereputasi tersebut,” jelas mantan Kadisbud Provinsi Bali itu. (dah/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!