Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

POLEMIK

Forkom Parisada Se-Jatim Sebut PHDI MLB “Main Catut”

Simakrama, Dunia-Priambada Undang 22 Ormas

KONTROVERSI: Salah satu nama yang dipermasalahkan oleh Forkom Parisadha se-Jawa Timur. PHDI MLB disebut melakukan pencatutan tiga nama tokoh setempat.

 

JAWA TIMUR, BaliPolitika.Com- Banyak hal belum dijawab Marsekal TNI (Purn) IB Putu Dunia dan Komang Priambada terkait kegaduhan Mahasabha Luar Biasa (MLB) PHDI yang tiba-tiba dicetuskan di Pura Samuan Tiga, Gianyar. Anehnya, meski klaim 2/3 yang mereka dengung-dengungkan sebagai dalih pelaksanaan MLB gugur di tengah jalan lantaran PHDI Pusat didukung 27 PHDI Provinsi, 12 ormas Hindu resmi, dan 63 PHDI Kabupaten/Kota, Priambada, dkk. terus bermanufer. Mereka bahkan berkantor di Gedung Majelis Desa Adat Provinsi Bali yang operasionalnya dibiayai rakyat Bali (APBD Bali, red) meski ditolak oleh PHDI Bali dan PHDI Kabupaten/Kota se-Bali. 

Masih mengklaim diri sebagai pengurus PHDI Pusat Masa Bakti 2021-2026, Putu Dunia dan Priambada teranyar diketahui mengundang sejumlah pihak yang diklaim sebagai organisasi pergerakan untuk terlibat dalam simakrama bersama Ketua Harian dan Ketua Sabha Walaka pada Senin (11/10/2021) pukul 17.00, bertempat di Warung Ongan Asli Ikan Bakar, Jimbaran. Menariknya, Bramastra yang ketuanya baru-baru ini diketahui menyebar fitnah adanya ancaman pembunuhan oleh pihak ashram Blumbungan kepada I Dewa Alit Sudartha alias Dewa Doplang, 50, juga diundang. 

Mengacu lampiran surat nomor 06/PHDI-PH/X/2021, sejumlah pihak juga diundang, yakni Swastika Bali, Sandhi Murti, Yayasan Jaringan Hindu Nusantara, Amukti Palapa Nusantara, Puskorhindunesia, Laskar Bali Santi, Yayasan Pura Dalem Balangan, Yayasan Bima Sakti, Yayasan Mandala Suci, Baladika Bali, Taksu Bali Dwipa, Pecalang Dukuh Bali, Gajah Nusa Bersatu, Yayasan Dharma Murti, Pesraman Kayu Manis, Yayasan Padma Buana, Bramasta, Yayasan Giri Tohlangkir, Cakrawayu Buleleng, Latengiu, Forum Komunikasi Taksu Bali, dan Yayasan Keris Bali.     

“Besar harapan kami agar rekan-rekan Ketua Pengurus Organisasi Pergerakan dapat hadir dan dengan protokol Covid-19 yang tetap kita harus terapkan dengan tidak mengurangi rasa hormat kami, maka jumlah peserta masing-masing organisasi akan dibatasi maksimal 2 orang saja,” demikian bunyi surat yang ditandatangani Putu Dunia dan Komang Priambada.

Dalam waktu berdekatan, diketahui Forkom Parisada Se-Jatim menyampaikan klarifikasi karena nama tiga orang tokoh “dicatut” dalam Kepengurusan PHDI versi MLB Samuan Tiga. Berikut klarifikasi dimaksud. 

KLARIFIKASI

Forkom Parisada Se-Jatim

Om Swastyastu,

Semoga pikiran yang baik datang dari segala arah.

Sesuai motto dan amanat yang diberikan oleh masyarakat Hindu Jawa Timur, yaitu “JAWA TIMUR GUYUB RUKUN”. Kami sampaikan kepada umat Hindu Jawa Timur, semoga ini bisa meluruskan informasi yang salah. Bahwasanya ada kesalahan ketika dirilisnya Susunan Personalia PHDI Pusat versi MLB. Dimana ada beberapa tokoh Umat Hindu Jawa Timur yang tercantum dalam susunan personalia tersebut, yaitu

  1. Prof. Dr. Ir. Nyoman Sutantra, M. Sc
  2. Prof.Dr.  Made Londen
  3. Dr. Ketut Sudiartha M. Ag.

Beliau bertiga merupakan Tokoh Umat Hindu Jawa Timur yang berintegritas tinggi serta menjabat sebagai Paruman Walaka PHDI Jatim dan Sabha Walaka PHDI Pusat. Kami tegaskan bahwa beliau-beliau tidak pernah melibatkan diri dari awal sampai akhir dalam pelaksanaan MLB. Sehingga penyertaan nama beliau dalam Susunan Personalia PHDI versi MLB merupakan kesalahan dan upaya tidak bertanggung jawab.

Selain itu, Ketua PHDI Jatim bersama-sama dengan Ketua  Paruman Walaka Jatim dan Ketua PHDI Kabupaten/kota se-Jawa Timur Per tanggal 2 Oktober 2021 telah membuat Surat Pernyataan Sikap Mendukung PHDI PUSAT hasil Mahasabha XI tahun 2016 dan mendukung Pelaksanaan Mahasabha XII tahun 2021,  Sehingga tidak melibatkan Majelis Agama Hindu Jatim dengan MLB.

Semoga informasi ini, bisa meluruskan informasi salah yang beredar di masyarakat Hindu Jawa Timur. Mari tetap Jaga kerukunan, kekompakan dan persaudaraan umat Hindu yang seutuhnya, tanpa ada rasa saling curiga dan permusuhan di antara kita. (tim/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!