Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Berkoalisi dengan Rakyat, Mudarta Sentil Politisi Pelit di Masa Pandemi

BERBAGI: Maknai puncak HUT ke-20, Demokrat Bali Berbagi dengan Tuna Netra, Kamis (9/9/2021) (foto istimewa)

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memanjatkan doa khusus di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Partai Demokrat (PD) yang bertepatan dengan hari kelahirannya yang ke-72. Salah satu doa yang disampaikan Presiden RI ke-6 itu adalah meminta pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk pemulihan berbagai persoalan yang melanda Indonesia. Doa itu disampaikan dari Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (9/9/2021).

Doa yang sama juga bergema dari Pulau Dewata, Bali. Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta dan kader parpol berlambang mercy menunaikan persembahyangan bersama memohon keselamatan alam semesta beserta isinya. Khusus Bali, Mudarta mengaku juga mendoakan agar situasi segera pulih sehingga Pulau Dewata yang sangat mengandalkan kehidupan dari sektor pariwisata kembali bisa bernafas alias memutar roda perekonomian.

Berjuang bersama rakyat, Demokrat Bali merayakan HUT ke-20 dengan melanjutkan bhakti sosial. “Kami memilih berbagi dengan Saudara-Saudara kita yang tuna netra dan terdampak pandemi Covid-19. Di masa PPKM, tentu kehidupan mereka lebih susah dari kita yang normal. Selain paket sembako, kami juga memberikan tali asih berupa uang tunai. Mudah-mudahan bermanfaat. Untuk kegiatan ini kami berkoordinasi dengan asosiasi tuna netra. Semoga bhakti sosial ini bisa  berlanjut. Yang pasti DPP Demokrat menginstruksikan para kader Demokrat Bali untuk menggenjot aksi sosial, khususnya di tanggal 12 Agustus sampai 31 September 2021 ini. Aksi sosial ini wajib kami laporkan ke DPP,” ungkap Mudarta ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/9/2021) siang.

Merespons pandemi yang mendera dunia, khususnya Indonesia selama 17 bulan terakhir, Mudarta menyebut hati setiap insan warga negara Indonesia sedang diketuk untuk mengamalkan dasar negara Indonesia, yakni Pancasila dan semangat gotong royong alias menyama braya.

Ungkapnya, di samping penderitaan yang dialami banyak pihak, ada segelintir elit di Indonesia yang justru semakin kaya raya di Indonesia. Fenomena itu, diistilahkan Mudarta sebagai sebuah ironi. “Sesungguhnya kita berharap rezeki itu dibagi kepada masyarakat yang membutuhkan,” tegasnya.  

Selain itu, Mudarta menyebut masa pandemi Covid-19 membuka mata masyarakat sekaligus memberikan kesempatan luas untuk menghakimi para politisi yang kerap hadir hanya saat hajatan pemilihan legislatif dan menghilang di saat-saat sulit seperti sekarang ini.

“Rakyat Indonesia semakin cerdas. Di era demokrasi terbuka, rakyat yang memiliki kedaulatan tertinggi. Demokrat memilih berkoalisi bersama rakyat. Rakyat akan menilai dan kita berharap masyarakat merekam apa yang kami dilakukan di masa pandemi,” tegasnya.  

“21 Februari 2024 kami harap masyarakat menggunakan hak secara penuh dan menggunakan pijakan rekaman di masa pandemi untuk memilih wakil rakyat yang benar-benar merakyat. Pandemi inilah ujian sebenarnya yang harus dijadikan acuan demokrasi,” ujar politisi asal Jembrana itu. 

Ditegaskan Mudarta, masyarakat harus memberikan hukuman bagi elit parpol yang tidak berbuat apa-apa di masa pandemi. “Janji manis, ternyata berakhir pahit, ini harus diadili oleh rakyat,” sentilnya. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!