Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Sosial

Ogah Mie Instan, Kelompok Ini Bagi 150 Ayam Kampung

UTAMAKAN GIZI: Aksi sosial yang diprakarsai Ravaya Farm, Pondok Tani, dan KTT Manik Pertiwi di Jalan Jayakarta No. 8X, Minggu (1/8/2021) pagi.  

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Selain meninggalkan kisah duka, pandemi Covid-19 juga menyelipkan kisah inspiratif. Semangat gotong-royong dan bahu-membawa tumbuh di tengah sulitnya perekonomian masyarakat sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama SARS-Cov-2 pada 2 Maret 2020. Menariknya, meski hingga Minggu (1/8/2021) virus korona merenggut 2.151 korban jiwa dari total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 76.319 dan pasien dirawat sebanyak 12.410, sekelompok penggiat sektor pertanian dan peternak yang mengatasnamakan diri sebagai Ravaya Farm, Pondok Tani, dan KTT Manik Pertiwi tetap berbagi. Tak sekadar berbagi, kelompok ini juga sepakat memperhatikan gizi pada bantuan yang diberikan. Sebagai pengganti mie instan, mereka memilih ayam kampung ukuran sedang.

Mengambil tempat di Jalan Jayakarta No. 8X, tepatnya di depan Warung MyNiniQ, ketiga kelompok ini membagikan 150 paket berisi sayuran, daging ayam kampung, dan telur. Menariknya, komoditi yang dibagikan kepada masyarakat umum, petugas kebersihan, dan warga yang menjalani isolasi mandiri ini diproduksi alias dipanen sendiri. Aksi sosial ini merupakan kegiatan kedua setelah sebelumnya Ravaya Farm berbagi di wilayah Mengwi pada Jumat (23/7).  

“Ini merupakan wujud keterpanggilan kami selaku masyarakat Bali di tengah pemberlakukan PPKM atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Tentu banyak warga yang membutuhkan uluran tangan. Intinya, kita harus bergotong-royong di masa sulit ini sehingga bisa bangkit bersama,” ucap Ketut Darmawan, Bendahara KTT Manik Pertiwi, Minggu (1/8) siang. 

Pria yang akrab disapa Pak Mangku itu menambahkan kegiatan sosial serupa akan terus berlanjut sesuai dengan waktu dan kesiapan kelompok tani. “Sumbangan ini murni dari hasil panen sendiri. Kami mengumpulkannya di Sekretariat Pondok Tani, dikemas sedemikian rupa kemudian dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Khusus bantuan kepada pejuang isoman, kami berkoordinasi dengan kepala lingkungan masing-masing sehingga tepat sasaran,” tandas pria asli Buleleng itu.

Salah seorang penggerak aksi sosial tersebut, Komang Rava menambahkan paket bantuan yang dibagikan juga mempertimbangkan pemenuhan gizi para penerima manfaat alias masyarakat yang disasar. Hal itulah yang menyebabkan pihaknya menyelipkan masing-masing satu ekor ayam kampung utuh ukuran sedang. 

“Tidak perlu menunggu kaya untuk berbagi. Bantuan ini tulus kami berikan kepada warga yang membutuhkan. Khusus daging ayam kampung, kebetulan itu yang kami panen. Jadi, itulah yang bisa kami bagikan. Kami berharap bantuan seadanya ini bermanfaat dan kami mengajak semua pihak untuk saling bersinergi, bahu-membahu di tengah pandemi Covid-19. Semoga cobaan ini segera berakhir dan perekonomian Bali segera pulih seperti sediakala. Taat prokes dan tetap semangat,” ungkap pengusaha muda berusia 32 tahun itu. (rls/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!