Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Ayam Caru Termurah di Bali, Ravaya Farm Solusinya

Hubungi 081 809 655 069

TAK ADA ISTILAH MAHAL: Rayava Farm Jl. Gunung Batur, Banjar Alangkajeng, Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung, sediakan ayam sehat dan termurah.

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Tiada hari tanpa upacara keagamaan di Bali. Berdasarkan penanggalan atau kalender Bali yang berdasarkan wewaran dan wuku, muncul hari-hari suci yang dikeramatkan dikeramatkan oleh umat Hindu. Selain hari suci Nyepi, Galungan, Kuningan, Saraswati, Pagerwesi, Siwaratri, Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon, terdapat ratusan hari suci lainnya yang digelar berdasarkan desa, kala, patra dan sosial religius masing-masing daerah. Pada setiap pelaksanaanya, siap atau ayam menjadi komponen yang tidak terpisahkan, khususnya terkait sarana caru atau korban suci yang dihaturkan secara tulus ikhlas. Umat Hindu menghaturkan caru untuk keseimbangan para bhuta sebagai kekuatan bhuwana alit maupun bhuwana agung alias keseimbangan alam semesta. 

Seringkali harga ayam caru melonjak mendekati hari raya. Contohnya pada perayaan Tumpek Wayang yang bersamaan dengan kajeng kliwon, Sabtu (7/8/2021). Permintaan ayam caru relatif naik. Demikian juga harga ayam caru jenis biing (warna merah), brumbun (warna putih, hitam, merah), klawu (warna abu-abu), hitam, dan putih. Ayam beragam warna bulu ini digunakan untuk Caru Eka Sata, Caru Panca Sata, Caru Rsi Ghana, Caru Penolak Mrana atau Gering Tempur. Di pasaran, harga ayam caru ini berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 35 ribu per ekor. Dalam kondisi pandemi Covid-19, lonjakan harga ini tentu dirasakan memberatkan. 

Merespons kondisi tersebut, Ravaya Farm memberikan garansi harga paling terjangkau bagi masyarakat Bali. Berlokasi di Jalan Gunung Batur, Banjar Alangkajeng, Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung (nomor hp 081 809 655 069), Ravaya Farm mematok harga ayam caru super (caper) sangat terjangkau, yakni di kisaran hanya Rp 13 ribu sampai Rp 22 ribu per ekor untuk segala jenis warna bulu. Harga super murah ini sengaja diberikan untuk membantu masyarakat Bali agar tetap bisa menghaturkan yadnya, khususnya di masa sulit akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Tak hanya ayam caru, kelompok ternak binaan Bank Indonesia itu juga menyediakan ayam kampung pedaging dengan kisaran harga Rp 39 ribu hingga Rp 42 ribu per kg.

“Ravaya Farm hadir dengan memberikan harga yang tidak membebani masyarakat dan tidak merugikan peternak,” ucap pentolan Ravaya Farm, Komang Rava, Sabtu (7/8/2021) siang sembari menjelaskan bahwa Ravaya Farm yang branding binaan Bank Indonesia yang di dalamnya bernaung Kelompok Manuk Dangka Mesari dan Kelompok Jaya Mandiri Perkasa. Keduanya bertempat di Bumi Keris, Badung walaupun anggotanya tersebar di seluruh kabupaten di Bali.

“Ravaya Farm sendiri merupakan usaha bersama yang didirikan oleh beberapa kelompok peternak ayam di Bali. Di mana pembentukkan pemasarannya satu pintu. Metode satu pintu ini menjamin ketersediaan pakan ayam dan DOC (Day Old Chicks) alias anak ayam diperoleh dengan harga kompetitif serta pemasaran yang berkesinambungan,” ungkap pengusaha 32 tahun itu.

Imbuhnya, Ravaya Farm menganut konsep konsisten, kualitas, dan kontinuitas. Secara bertahap Ravaya Farm mengembangkan produk hilirisasi dari daging yang dihasilkan oleh ibu- ibu kelompok wanita tani. Perkembangan Ravaya Farm sendiri didampingi oleh Bank Indonesia sebagai pembina kelompok sehingga ke depan pembentukkan korporasi diarahkan menghasilkan kemandirian kelompok.

“Tentunya perkembangan produksi ayam di Bali harus didukung oleh kebijakan pemerintah dalam mengontrol masuknya daging ayam dari luar Bali. Biasanya fluktuasi harga ayam akan terjadi jika serbuan daging ayam tidak terkontrol dari luar Bali. Dengan adanya kepedulian pemerintah mengenai kebijakan masuknya ayam luar Bali akan mampu mewujudkan dan mengimplementasikan Pergub No. 99 mengenai pemanfaatan produk lokal Bali. Jika ini terjadi secara konsisten dan berkesinambungan, tentu merupakan pencapaian nyata visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang digaungkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati,” tegasnya. (rls/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!