Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

Kritis, RSUD Tabanan Impor Oksigen dari Banyuwangi

dr. Susila: Sektor Kesehatan Kolaps, Kita Rugi

TEKAN REM DARURAT: Liquid alias oksigen cair di RSUD Tabanan menipis. Jarum nyaris menunjuk angka 0. 

 

TABANAN, BaliPolitika.Com– Berbeda dengan pernyataan Kepala Devisi Pelayanan Medis Rumah Sakit Kasih Ibu, dr. Kadek Dwi Widhyari yang menegaskan stok oksigen cukup, RS Umum Daerah Tabanan justru mengaku was-was. Dalam kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) atau kapasitas tempat tidur RSUD Tabanan terisi 57 dari 78 bed, Direktur Utama Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Kabupaten Tabanan, dr. Nyoman Susila dihubungi Sabtu (17/7/2021) pukul 14.50 mengaku sedang menunggu kiriman oksigen dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. 

“Pasien Covid-19 saat ini ada 57 dari 78 bed yang tersedia. Stok oksigen tipis. Semoga segera datang. 2 jam lalu sudah sampai Cekik, Negara. Kami masih bertahan dengan tabung-tabung cadangan. Mestinya sudah masuk Tabanan sekarang. Semoga tak ada halangan di jalan,” ungkap dr. Nyoman Susila menjawab pertanyaan awak media dengan sangat ramah. 

Dalam upaya mendatangkan tambahan oksigen dari Banyuwangi, dr. Nyoman Susila menyebut RSUD Tabanan dibantu oleh Satgas Oksigen Provinsi Bali. “Kami sih mohon 3 ton. Biasanya stok yang ada dibagi dengan RS lain. Supaya semua kebagian. Request maksimal untuk 2 hari. Kira-kira 3 ton untuk 2 hari,” ungkapnya menjelaskan estimasi penggunaan oksigen tersebut.

Menyikapi kondisi penularan SARS-CoV-2 yang kian masih bahkan menembus rekor harian sebanyak 1.019 kasus pada Sabtu (17/7/2021) sesuai laporan Satuan Tugas Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Provinsi Bali, dr. Nyoman Susila mengajak masyarakat Bali, khususnya Tabanan untuk lebih aware atau sadar menjaga kesehatan dan tetap disiplin menaati protokol kesehatan. 

“Kepada masyarakat mohon jalankan protokol kesehatan dengan baik. Beban sektor kesehatan sangat luar biasa. Kasus banyak, karyawan banyak terpapar, produksi oksigen tidak mampu mengimbangi peningkatan kasus. Kalau sektor kesehatan kolaps, maka kita semua akan rugi,” tegasnya. 

Diberitakan sebelumnya, redaksi menerima informasi mengenai kondisi stok oksigen yang kritis di RS Kasih Ibu Denpasar. “Selamat siang, kami dari RS Kasih Ibu Denpasar mohon dibantu oksigen. Tabung kami tinggal 1 tabung sedangkan BOR kami 100%. Mohon dibantu,” demikian tertera dalam pesan Whatsapp yang diperoleh media ini. Namun, informasi tersebut dibantah Kepala Divisi Pelayanan Medis Rumah Sakit Kasih Ibu, dr. Kadek Dwi Widhyari dan menegaskan memiliki persediaan oksigen yang cukup. (tim/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!