Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Sugawa Korry Kangen Masa Keemasan Simantri

Dulu Dibina 200 Penyuluh, Kini Tinggal 20

MASA LALU: Ketua DPD 1 Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry ingin bangkitkan masa kejayaan program Simantri era Mangku Pastika.

 

GEROKGAK, BaliPolitika.Com- Provinsi Bali pernah punya 752 kelompok Simantri atau Sistem Manajemen Pertanian Terintegrasi. Selain Sekolah Bali Mandara yang memberikan pendidikan gratis bagi siswa kurang mampu yang kini terbukti melahirkan banyak lulusan berprestasi, Simantri merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi Bali sejak era Made Mangku Pastika. Sayangnya, program ini berganti dengan Sipadu (Sistem Informasi Pangan Terpadu). DPD 1 Golkar Bali merasa terpanggil untuk kembali memperkuat Simantri yang sudah terbukti meningkatkan kesejahteraan peternak.

“Sejak lahir tahun 2009 silam hingga 2019, terbentuk 752 simantri atas dukungan, pembinaan, dan bantuan Pemerintah Daerah Bali. Dari sisi ide dan kebijakan untuk memberdayakan kalangan peternak, program ini terbukti sangat bagus. Lebih-lebih diintegrasikan dengan upaya untuk meningkatkan produktivitas peternak dengan penghasilan tambahan melalui produksi pupuk organik,” ucap Ketua DPD 1 Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry. Simantri ungkapnya merupakan strategi ampuh mewujudkan Bali sebagai pulau organik pun mengarah pada kesuksesan

Imbuhnya, dalam Simantri 200 tenaga penyuluh dilibatkan dan setiap kelompok didukung bantuan anggaran sebesar Rp 200 juta. Selama 10 tahun dialokasikan anggaran sekitar Rp 1,5 triliun. Dalam perjalanannya, saat ini, banyak simantri yang sudah tidak melanjutkan aktivitasnya. Tetapi berdasarkan pengecekan langsung di lapangan, banyak juga simantri yang berganti nama menjadi Sipadu (sistem informasi pangan terpadu) yang masih melaksanakan aktivitasnya di bawah pembinaan UPTD Sipadu. Namun, kondisinya sudah jauh berbeda. Kalau dulu ada 200 tenaga penyuluh, kini hanya tinggal 20 personil saja.

Merespons kondisi riil tersebut, Ketua DPD 1 Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry merasa terpanggil. Sosok akademisi sekaligus politisi asal Kecamatan Busungbiu, Buleleng itu menilai ide kebijakan pengembangan simantri yang sangat positif. Khususnya dalam konteks meningkatkan kesejahteraan peternak melalui usaha ternak sapi, dan produksi sampingannya serta dalam upaya mewujudkan Bali sebagai pulau organik. “Sudah tentu sangat tidak tepat kalau Simantri atau Sipadu ini tidak ditangani secara maksimal,” tegasnya.

“Kami telah membentuk tim khusus melalui badan pembinaan dan pemberdayaan petani dan peternak Golkar Bali. Sekarang sedang kami persiapkan rumusan masalah-masalah prioritas dan solusi pemecahannya. Pasca-PPKM Darurat ini, kami akan terjun ke lapangan,” ungkap Sugawa Korry.

Lebih jauh, ia menegaskan Golkar Bali menugaskan kader-kader untuk menginventarisasi kondisi Simantri dan Sipadu untuk selanjutnya mendorong peningkatan keberpihakkan terhadap pembinaan dan pengembangan para peternak. (tim/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!