Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

FMIPA Unud Latih Anak Panti Asuhan SOS Village Buat Sabun dan Lulur Krim Lamun

MAKNAI HARI ANAK NASIONAL: Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Udayana abadikan momentum bersama anak-anak Panti Asuhan SOS Village, Banjar Bunur Puhun, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Bali, Minggu, 23 Juli 2023.

 

TABANAN, Balipolitika.com Dosen Universitas Udayana dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) mengadakan pelatihan pembuatan sabun dan krim scrub yang mengandung serbuk lamun, Minggu, 23 Juli 2023 bertepatan dengan Hari Anak Nasional.

Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang hidup di laut. Berbeda dengan rumput laut (seaweed), lamun memiliki batang, daun dan akar. Lamun juga belum banyak dimanfaatkan.

Ketua pelaksana, Made Pharmawati mengatakan bahwa hasil penelitian yang dilakukan menemukan bahwa lamun mengandung senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pada kosmetika.

Pelatihan diberikan kepada anak-anak Panti Asuhan SOS Village, yang belokasi di Banjar Bunur Puhun, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Bali.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap anak-anak dapat memenuhi kebutuhan sabun dan lulur untuk kepeluan sendiri dan selanjutnya dapat membentuk kelompok produksi sabun dan lulur yang dapat dijual kepada masyarakat sekitar sehingga dapat menjadi sumber pendanaan mandiri bagi SOS Village, Tabanan. Di samping itu, kami ingin mengenalkan manfaat lamun kepada anak-anak,” demikian penjelasan ketua pelaksana.

Pelatihan diikuti oleh 26 anak Panti Asuhan SOS Village yang merupakan siswa kelas 5 sampai kelas 11, serta dihadiri oleh Direktur SOS Village Bali, Galih Heru Garbo S.Sos, serta Ketua Wilayah Banjar Bunur Puhun, Desa Bantas, Juena.

Sabun dan krim yang dibuat merupakan kosmetika berbahan alami karena menggunakan bahan-bahan alami seperti lemak kakao, beeswax atau lilin lebah, serta bubuk lamun.

Selain lulur krim, anak-anak juga membuat lulur serbuk dari bahan tepung beras, tepung tapioka dan serbuk kulit buah naga, serta serbuk kulit jeruk.

Kegiatan dimulai dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan demo dan praktik pembuatan lulur krim, lulur serbuk dan sabun yang mengandung serbuk lamun.

Anak-anak sangat antusias belajar, serta dengan semangat mengerjakan praktik membuat lulur dan sabun.

Ni Wayan Astuti salah satu peserta pelatihan, ketika ditanya kesan-kesannya dalam mengikuti pelatihan ini mengatakan pelatihannya seru, sudah mencoba memakai lulur buatan sendiri, dan kulit menjadi halus.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa membuat lulur krim sedikit lebih susah daripada membuat lulur serbuk dan sabun, tetapi akan tetap mencoba membuat lagi.

Ni Putu Ariantari, anggota pelaksana dari Fakultas MIPA Unud mengatakan bahwa penggunaan kosmetika berbahan alami lebih aman daripada berbahan kimia, dan banyak tumbuhan yang mengandung senyawa yang bersifat antioksidan.

Anggota pelaksana lainnya, Luh Putu Wrasiati, dari Fakultas Teknologi Pertanian mengatakan bahwa diharapkan pelatihan ini dapat memicu kreativitas anak-anak SOS Village Tabanan, sehingga mengghasilkan produk yang bernilai jual.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan kegiatan KKN mahasiswa Universitas Udayana, di Desa Bantas. Mahasiswa KKN berperan sebagai fasilitator, membantu dalam pelaksanaan pelatihan. (bp/Unud.ac.id)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!