Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Sayang Golkar, Dewa Nida Tegaskan Kritik adalah Vitamin

BERSUARA: Dewa Made Widiasa Nida bersama Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto.

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Dewa Made Widiasa Nida menegaskan dirinya berdarah kuning sejati. Oleh sebab itu, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Kemasyarakatan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (Wasekjen DPP Ormas MKGR) periode 2020-2025 itu menilai merupakan sebuah kewajiban untuk bersuara demi kebaikan partai politik yang dicintainya. Terutama perihalnya hengkangnya sejumlah kader Golkar setahun belakangan.

“Banyak pengurus Golkar Bali yang tidak aktif. Kenapa nggak aktif, saya malas Pak Dewa. Gitu situasinya. Coba lihat siapa jadi ketua panitia? Pasti itu-itu saja orangnya. Tidak lebih dari 4 orang. Tidak Dewa Suamba Negara, Nesa, nggak Nesa si Kos, nggak si Kos, si Dauh. Itu-itu saja. Nggak ada lebih. Sehingga di sana juga ada ketidakpuasan,” ungkapnya sembari menegaskan menerima curahan hati dari sejumlah kader partai politik berlambang beringin itu.

Atas apa yang disampaikannya, Dewa Nida ingin dirinya tidak disebut oposisi sebagaimana yang selama ini ia klaim terjadi di tubuh Partai Golkar Bali. “Baru dikritik, dibilang oposisi kadernya. Padahal kritikan itu kan vitamin. Pimpinan partai dikritik itu harusnya bersyukur berarti diberikan masukan yang positif, diberikan vitamin,” ulasnya.

Merespons polemik yang terjadi, selaku pengurus DPD Golkar dirinya mengaku sudah menyampaikan hal itu untuk sebagai catatan. Dia pun sudah menyampaikan dan bicara apa adanya sesuai dengan kondisi sebenarnya, bukan kondisi mengada-ada. “Muntra mundur, masalah desa adat, tiang sampaikan. Sekarang kan terserah Ketua Umum, terserah DPP yang menentukan. Saya sebagai salah satu pengurus di Bali wajib hukumnya untuk menyampaikan dan sudah tiang sampaikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dewa Nida mengimbau para kader yang diganti tidak sesuai AD/ART bisa dibawa ke mahkamah partai. “Bisa diadukan ke mahkamah partai. Kalau sekarang terus sewenang-wenang dan ada kader yang merasa tidak sesuai AD/ART diberhentikan atau dicopot ya bisa dilaporkan ke mahkamah partai. Komunikasi dijalankan! Jangan sewenang-wenang! Jangan sedikit-sedikit marah sama kader! Kalau kader dimarahi orang mereka gaji nggak dapat. Saya selalu setia di Golkar, dari pengurus pengurus PD, Ketua PD, Ketua PK, Ketua AMPG Kabupaten, Sekretaris Kabupaten, Ketua DPD, Sekretaris Golkar Bali versi Ancol, sekarang DPP. Sudah lengkap. Tidak pernah mundur,” ungkapnya. (tim/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!