Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

4.664 dari 10.552 Kasus Covid di Kendari, Munas Kadin Didesak Kembali ke Bali  

KEMBALI KE BALI: Ketua Umum Kadin Provinsi Papua Barat Imanuel Yenu saat berbelanja di Gianyar Bali 3 Juni 2021 lalu.

 

MANOKWARI, BaliPolitika.Com- 4.664 dari total 10.552 kasus Covid-19 di Sulawesi Tenggara (Sultra) ada di Kota Kendari. Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sultra melaporkan hingga update data per 8 Juni 2021 pasien sembuh di Sultra sebanyak 10.173 dari 10.552 kasus. Juru Bicara Satgas Covid-19 Sultra, La Ode Rabiul Awal mengatakan semua daerah di Sultra, yakni 17 kabupaten/kota memiliki kasus meninggal akibat Covid-19. Fakta ini membuat banyak pihak menilai Kota Kendari “rawan” jika menjadi lokasi penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang melibatkan ribuan peserta se-Indonesia.

Hal itu disampaikan dengan tegas oleh Ketua Umum Kadin Provinsi Papua Barat Imanuel Yenu, Rabu (9/6/2021). Pertimbangan kesehatan akibat penyebaran Covid-19 di Kota Kendari ungkapnya harus dipandang serius. Pasalnya, dengan alasan yang sama, lokasi Munas Kadin VIII sesuai mekanisme di Bali mendadak digeser dan dipindah sesuai arahan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Imanuel Yenu menilai pemilihan Kota Kendari bukanlah hal bijak. Sebab, sarana dan prasarana Kendari tidak memadai sehingga tidak memungkinkan menjadi tuan rumah Munas Kadin VIII. “Pemilihan Kota Kendari sebagai tuan rumah Munas tidaklah strategis. Kota itu masih minim sarana dan prasarana, seperti hotel misalnya. Apalagi peserta dimungkinkan akan berjumlah ribuan orang,” kata Yenu dalam jumpa pers yang tergelar di Manokwari, Rabu (9/6/2021).

Berdasarkan pertimbangan itu, pihaknya menolak pemilihan Kota Kendari sebagai tuan rumah pelaksanaan Munas Kadin VIII. Lebih-lebih jumlah positif Covid-19 di wilayah Sulawesi Tenggara, khususnya Kendari cukup memperihatinkan. “Kita usulkan tempat pelaksanaannya untuk kembali diselenggarakan di Bali atau dipindahkan di tempat lain yang siap seperti Yogyakarta atau wilayah timur Indonesia lainnya yang lebih layak seperti Makassar,” ujar Yenu. “Saya kira perlu dipertimbangkan. Ini musyawarah skala nasional. Jadi tempat pelaksanaan haruslah di wilayah yang memiliki sarana dan prasarana memadai,” katanya lagi.

Untuk diketahui, selain membahas mengenai kebijakan organisasi, dunia usaha, dan perekonomian nasional, Munas VIII Kadin juga mengagendakan pemilihan Ketua Umum Kadin Indonesia berikutnya untuk periode 2021-2026. Suksesi Kadin VIII 30 Juni 2021 itu mempertemukan Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie dan Presiden Direktur/CEO Indika Energy Tbk, Arsjad Rasjid. (tim/bp).

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!