Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Alam Lestari

Gercin Bali: Matinya “Mangrove Benoa” Sebuah Keteledoran

TANAM KEMBALI: Anggota Gercin Bali dan Badung memasuki areal penanaman kembali bibit mangrove. Tampak sejumlah mangrove mengering dan mati sebagai dampak reklamasi di areal tersebut.

 

BENOA, BaliPolitika.Com- Memaknai Pancasila sebagai pilar ideologis Negara Kesatuan Republik Indonesia, Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (DPC Gercin) Kabupaten Badung merayakan Hari Lahir Pancasila, Selasa (1/6/2021). Aksi sosial penanaman 150 bibit mangrove di Pesanggaran, Pelabuhan Benoa, Desa Adat Pedungan, Denpasar dipilih untuk memperingati lahirnya dasar NKRI yang dideklarasikan 1 Juni 1945 silam.

Sekretaris DPD Gercin Provinsi Bali, I Wayan Pasek Sukayasa, S.H., menilai merawat mangrove sama susahnya dengan merawat falsafah Pancasila. Untuk itu, dibutuhkan komitmen yang kuat dalam merawatnya demi kelangsungan kehidupan bangsa. Sama halnya dengan nilai strategis mangrove yang bisa menjadi benteng melindungi wilayah pesisir dari abrasi.

“Mangrove ini, yang sudah ditanam oleh leluhur kita ratusan tahun, yang bisa kita lihat saat ini, mangrove itu kering dan mati. Ini merupakan sebab dari kelemahan atau keteledoran umat manusia atau mungkin pihak-pihak terkait yang kemungkinan dilanggar karena adanya kepentingan. Mungkin bisnis dan lain sebagainya. Harapan saya, mungkin dari pemerintah daerah terutama provinsi Bali, jangan hanya melihat bahwa mangrove ini hanya sebagai budidaya, tetapi dilihat sebagai aspek yang membantu kehidupan manusia sehingga manusia yang ada di lingkungan ini dan di dunia mendapat perlindungan dan kesehatan,” ungkapnya.

Pasek Sukayasa menyebut hutan Indonesia merupakan salah paru-paru dunia alias penyedia oksigen bagi umat manusia. Oleh sebab itu, hutan, khususnya tanaman mangrove di Bali harus dijaga. “Semoga negara dan pemerintahan Provinsi Bali lebih giat mengembalikan hutan mangrove ini seperti sedia kala,” harapnya. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!