Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Gus Arca: Jangan Habis Manis Sepah Dibuang

Pengusaha Harap Munas Kadin VIII Tetap di Bali

KEMBALI KE BALI: Pelaku pariwisata Anak Agung Bagus Tri Candra Arka bersama tim sebelum pandemi Covid-19.

 

BADUNG, BaliPolitika.Com- Hanya dalam sepekan pertemuan akbar Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia ke-8 (Munas Kadin VIII) 2-4 Juni 2021 di Nusa Dua, Bali batal. Tak hanya mundur ke tanggal 30 Juni 2021, agenda munas sekaligus suksesi Kadin yang mempertemukan Presiden Direktur/CEO Indika Energy Tbk, Arsjad Rasjid dan Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie itu pun pindah. Menariknya, bukan ke Sumatra Utara, Jawa Timur, atau Kepulauan Riau yang mengajukan diri selain Bali sebagai tuan rumah, melainkan ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Fakta ini menimbulkan dugaan intervensi terhadap organisasi profesional Kadin. Penilaian itu diutarakan oleh pelaku pariwisata Anak Agung Bagus Tri Candra Arka.

Ujarnya, jika pemindahaan lokasi penyelenggaraan agenda Munas Kadin VIII 2-4 Juni 2021 di Nusa Dua, Bali bisa dilakukan dalam waktu singkat, maka sangat cukup waktu untuk mengembalikan lokasi penyelenggaraannya ke Pulau Dewata Bali sesuai kesepakatan. “Kadin adalah organisasi professional. Tentu tak elok jika ada intervensi dari pihak manapun termasuk pemerintah. Siapapun yang terpilih sebagai Ketua Kadin adalah hak anggota. Bali hanya punya jatah 3 suara dari 132 yang diperebutkan. Untuk apa takut menggelar Munas Kadin di sini?” tanyanya. Siapapun yang terpilih sebagai Ketua Kadin, ungkap Gus Arca- sapaan akrab Anak Agung Bagus Tri Candra Arka– tentu akan memperkuat fungsi dan peran Kadin sebagai mitra pemerintah sekaligus memperkuat perekonomian bangsa, khususnya di masa pendemi Covid-19.

Lebih jauh, pria berotot asal Kerobokan itu berharap Ketua Umum Kadin periode 2015-2020, Rosan P. Roeslani yang disebut-sebut mendapat arahan dari pemerintah untuk mengubah rencana Munas Kadin VIII tetap pada pendirian. Pasalnya, Kadin adalah organisasi profesional yang merupakan partner pemerintah dalam menggerakkan roda perekonomian dan tidak bisa diintervensi oleh presiden sekalipun.

Terkait alasan pemindahan lokasi Munas Kadin VIII dari Bali ke Kendari dengan alasan pandemi Covid-19, Gus Arca menegaskan hal tersebut sejatinya mencederai semangat pemulihan ekonomi nasional (PEN), khususnya di sektor pariwisata. Ungkapnya, dalih pemindahan lokasi Munas Kadin pun sejatinya tidak kuat mengingat Nusa Dua adalah kawasan zona hijau (green zone) untuk Covid-19. Intinya, Gus Arca menuntut keberpihakan pemerintahan dan dunia usaha lain untuk menyelamatkan Bali agar ekonomi provinsi penyumbang devisa pariwisata terbesar di Indonesia ini bisa rebound.

“Jangan habis manis sepah dibuanglah seperti kata Gubernur Bali Wayan Koster. Kinilah saatnya pemerintah pusat, khususnya Presiden Joko Widodo yang dipilih oleh 92% masyarakat Bali menoleh ke Pulau Dewata. Peduli dengan nasib masyarakat Bali,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, perubahan rencana Munas Kadin ini tertuang dalam surat pemberitahuan yang dikeluarkan Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia kepada ketua asosiasi dan anggota luar biasa bertanggal Kamis, 27 Mei 2021. Surat dengan nomor 405/DP5/V/2021 menyatakan Munas Kadin yang semula akan digelar 2-3 Juni di Nusa Dua, Bali, akan ditunda sampai 30 Juni 2021. Pro kontra pun bergulir pasca pemberitahuan super mendadak itu. Kadin Jatim diketahui berkirim surat ke Kadin Indonesia agar rencana pemindahan lokasi Munas Kadin VIII tidak diteruskan dan pelaksanaannya tetap di Bali sesuai keputusan awal. Diketahui, tidak hanya Kadin Jatim yang tidak setuju pemindahan Munas ke-VIII ke Kendari, melainkan ada sekitar 21 Kadin provinsi lain. (tim/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!