Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Munas Batal, Baliho Tetap Terpampang

TETAP YAKIN: Baliho raksasa Calon Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie diapit Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani, dan Ketua Kadin Bali I Made Ariandi. 

 

BADUNG, BaliPolitika.Com- Booking tiket pesawat hingga hotel sudah dilakukan terkait agenda Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia ke-8 yang rencananya digelar 2-4 Juni 2021 di Nusa Dua, Bali. Namun, rencana tinggalah rencana, agenda akbar itu batal. Pemilihan Ketua Umum Kadin periode 2021-2025 antara Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie pun diundur. Tak hanya mundur ke tanggal 30 Juni 2021, lokasi munas yang memperebutkan 132 suara itu pun dipindah ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Perubahan rencana Munas Kadin ini tertuang dalam surat pemberitahuan yang dikeluarkan Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia kepada ketua asosiasi dan anggota luar biasa bertanggal Kamis, 27 Mei 2021. Surat dengan nomor 405/DP5/V/2021 menyatakan Munas Kadin yang semula akan digelar 2-3 Juni di Nusa Dua, Bali, akan ditunda sampai 30 Juni 2021.

Menariknya, mesti dipastikan batal karena alasan penyebaran Covid-19 sebagaimana pertimbangan yang disampaikan pemerintah kepada Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani, sejumlah baliho masih berdiri kokoh di sepanjang Jalan By Pass Ngurah Rai menuju arah Nusa Dua. Minggu (30/5/2021) tampak sejumlah baliho berukuran raksasa yang memajang wajah Calon Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie diapit Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani, dan Ketua Kadin Bali I Made Ariandi. Ada pula baliho khusus berisi kata-kata Mutiara Anindya Bakrie.

Sebagaimana diketahui, sejumlah keberatan disampaikan atas penundaan dan pemindahan lokasi Munas Kadin VIII yang mendadak. Salah satunya disampaikan Ketua Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto. “Seluruh panitia dan pengurus Kadin Provinsi telah mempersiapkan gelaran tersebut, mulai dari booking tiket pesawat hingga hotel. Saya tidak paham pertimbangannya apa (Munas dipindah dan diundur, red). Kadin Jatim merasa keberatan atas rencana itu karena memang dari awal yang sudah disiapkan di Bali. Dan keputusan pelaksanaan di Bali itu untuk mendongkrak perekonomian Bali yang menjadi sentra pariwisata Indonesia. Kalau pariwisata Bali bergerak, saya yakin semua akan bergerak,” tegas Adik.

Terangnya, ada tiga Kadin Provinsi yang mengajukan untuk menjadi tuan rumah Munas ke-VIII Kadin, yaitu Kadin Jatim, Kadin Bali, dan Kadin Kepulauan Riau. Namun setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya diputuskan Munas ke VIII digelar di Bali. Gelaran akbar ini diprediksi dihadiri sebanyak 4.000 orang. Termasuk seribu pengusaha dari Pulau Dewata. (tim/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!