Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

FLORA FAUNA

Cegah Flu Burung, Karantina Jambi Periksa Ayam Bangkok Jambi

Pastikan Ayam Bebas dari Virus Avian Influenza (AI)

AYAM BANGKOK: Cegah Penyebaran Flu Burung, Karantina Jambi Periksa Ayam Bangkok Asal Jambi

 

JAMBI, Balipolitika.com– Pejabat Karantina Hewan, Wedi Dores melakukan pemeriksaan terhadap ayam bangkok yang akan dilalulintaskan dari Jambi menuju Tangerang.

Wedi, Paramedik Karantina Hewan, bertugas untuk memastikan bahwa ayam tersebut bebas dari virus avian influenza (AI), suatu hama dan penyakit hewan yang dapat mengancam keberlangsungan sumber daya alam dan masyarakat.

Pemeriksaan melibatkan aspek dokumen dan fisik. Wedi memeriksa dokumen administrasi yang melibatkan identifikasi dan riwayat kesehatan ayam tersebut. Selain itu, pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda penyakit pada ayam tersebut.

Proses pemeriksaan juga meliputi pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. Sampel darah akan diuji di laboratorium untuk mengetahui keberadaan antibodi virus AI. Langkah ini penting untuk memastikan apakah ayam pernah terpapar AI secara alami atau pernah divaksinasi.

Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, langkah-langkah pemeriksaan ini diperlukan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hewan yang dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat.

“Jika hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa ayam tersebut negatif antibodi virus AI, maka sertifikat karantina KH-12 akan dikeluarkan. Sertifikat ini akan menjadi bukti bahwa ayam tersebut aman untuk dilalulintaskan,” ujar Wedi.

Pejabat di Karantina Jambi, N. Prayatno Ginting menyampaikan bahwa pemeriksaan merupakan salah satu prosedur tindakan karantina sebagai wujud nyata Karantina Jambi dalam menjaga kesehatan hewan dan mencegah penyebaran penyakit yang dapat membahayakan sektor peternakan serta masyarakat.(bp/luc)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!