Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

PMI “Bodong” Asal Indonesia Ditaksir Tembus 5,3 Juta Jiwa

BADUNG, BaliPolitika.Com- Indonesia konon sebuah negeri yang dianugerahi tanah subur sehingga rakyatnya makmur. Namun, faktanya, kesuburan dan kemakmuran negeri ini belum dinikmati semua rakyat. Faktor ini mendorong banyak orang nekat memilih bekerja ke luar negeri demi upah yang lebih manusiawi. Ironisnya, tak sedikit oknum nakal yang memanfaatkan kesempatan ini dan menjerumuskan masyarakat menjadi tenaga kerja ilegal di luar negeri.

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan negara harus hadir memerangi sindikat alias mafia PMI. Tegasnya, keberangkatan ilegal tenaga kerja ke luar negeri menjadi penyumbang terbesar segala bentuk eksploitasi yang dialami PMI. Penegasan itu diungkapkan di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Satgas Pemberantasan Sindikat Ilegal Pekerja Migrasi Indonesia di Kuta Bali, Selasa (27/4) malam.

Ungkapnya, banyak calon PMI yang ditipu oleh oknum-oknum yang bermain dengan penempatan tenaga kerja di luar negeri. Mereka mengeluarkan biaya yang cukup besar dan ditempatkan di lokasi tak semestinya. “Kegiatan sosialisasi dan rapat kerja ini dalam upaya menekan dan memberantas sindikat-sindikat praktek pengiriman pekerja ilegal ke luar negeri. Sehingga masyarakat pun diharapkan ke depan tidak percaya pada calo-calo atau oknum tertentu bisa menempatkan tenaga kerja dengan gaji besar,” ujarnya.

Terang Benny BP2MI mencatat sebanyak 3,7 juta PMI tersebar di sejumlah negara. Jumlah itu kalah jauh dengan PMI ilegal yang nyaris 2 kali lipat. Berdasarkan rilis World Bank, PMI berjumlah 9 juta lebih dan 5,3 juta merupakan PMI ilegal. “Kami yakin Bank Dunia sebelum mengumumkan pasti melalui kajian secara ilmiah dan akademis,” ujarnya.

Merespons kondisi tersebut, pihaknya menilai peran pemerintah daerah dalam penempatan PMI sangat strategis. Syukurnya, sejauah ini PMI di Bali lebih spesifik dibanding daerah lain. PMI Bali dominan mendapatkan edukasi dan pelatihan serta pekerjaannya spesifik, yakni di kapal pesiar, terapis, dan sejenisnya. Soal kepulangan PMI selama pandemi, Benny merinci secara nasional dari Januari 2020 sampai 15 Maret 2021 tercatat sebanyak 178 ribu yang ditangani kepulangannya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!