Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Ubud-Badung Prioritas Vaksin, Dewi Suyasa: Karangasem Juga Daerah Pariwisata

KARANGASEM, BaliPolitika.Com- Vaksinasi Covid-19 kian gencar dilakukan di Bali seiring wacana pembukaan kembali sektor pariwisata. Di Kuta, Badung bahkan diterapkan sistem drive thru guna mempercepat pelaksanaan vaksinasi dan memperluas sasaran di wilayah Kampung Turis tersebut. Hal serupa dilakukan di kawasan penyangga zona hijau Covid-19, yakni Ubud, Gianyar. Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Karangasem, Ni Kadek Weisya Kusmia Dewi menilai Karangasem juga harus mendapatkan prioritas karena merupakan kawasan wisatawa favorit di Pulau Dewata.

Merespons Ubud dan Badung yang mendapat tambahan kuota vaksin demi dibukanya kembali destinasi wisata, Dewi meminta Karangasem juga mendapat perlakuan sama. “Destinasi serta pelaku wisata di karangasem tidak sedikit. Perlu dukungan melalui vaksinisasi agar bisa tetap survive sampai dibukanya pariwisata di Bali,” pinta Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Bali itu.

Imbuhnya, guna menyukseskan program vaksin itu, sosialisasi tentang pentingnya vaksin, khususnya di Bumi Lahar masih harus digenjot semaksimal mungkin. Pasalnya, masih banyak masyarakat di pedalaman Karangasem yang belum menerima pesan secara benar. Wanita yang akrab disapa Dewi Suyasa itu menyebut dengan sistem kebebasan bersosial media seperti sekarang ini, manfaat vaksin seringkali dipelintir sehingga tidak sampai dengan baik dan benar di masyarakat. Justru yang diterima adalah berita hoaks dengan narasumber yang tidak jelas.

“Kami berharap, pentingnya vaksin ini harus terus disosialisasikan bagaimanapun teknisnya. Sehingga vaksin ini bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat. Tidak hanya tenaga kesehatan, petugas publik, atau lansia, tapi semua elemen masyarakat secara merata,” ujar istri Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Suyasa.

Dewi Suyasa memandang fakta tersebut menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah untuk lebih gencar melakukan pendataan untuk vaksinasi. Bila perlu gunakan sistem “jemput bola”. “Saya juga berharap, pedagang-pedagang di pasar didata untuk segera mendapatkan vaksin. Karena pasar merupakan pusat pengembangan ekonomi rakyat,” pungkasnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!