Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Vaksinasi Dimulai, Sekda Dewa Indra Minta KPI Susun Skala Prioritas

SINERGI: Sekda Pemprov Bali, Dewa Made Indra (kanan) bersama Ketua KPI Cabang Bali, I Dewa Putu Susila, Selasa (30/3/2021).

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Komitmen Pemerintah Provinsi Bali memfasilitasi vaksinasi Covid-19 bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), khususnya pelaut Bali bukan sekadar wacana. Mulai Selasa (30/3/2021), ratusan PMI menerima suntikan pertama vaksin Sinovac Biotech (CoronaVac Covid-19 Vaccine) di Sekretariat Kesatuan Pelaut Indonesia Cabang Bali, Jalan Hayam Wuruk No. 104 H, Sumerta Kelod, Tanjung Bungkak, Kecamatan Denpasar Timur.

Vaksinasi tahap pertama ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Drs. Dewa Made Indra, M.Si. Ungkapnya, Pemprov Bali merespons serius panggilan bagi para PMI untuk bekerja kembali ke berbagai perusahaan terutama kapal pesiar berbendera asing. “Pemerintah Provinsi Bali sesuai arahan Bapak Gubernur harus memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi bagi kawan-kawan kita, sameton kita pekerja migran ini agar mereka memenuhi syarat untuk berangkat kembali ke perusahaannya,” ujarnya ditemui langsung di Sekretariat KPI Cabang Bali.

Mengingat jumlah PMI yang cukup banyak, Dewa Indra mengatakan sesuai arahan Gubernur Bali Wayan Koster, pihaknya menyusun teknis pelaksanaan dan strategi dengan membuat skala prioritas. “Siapa yang diprioritaskan adalah yang pertama atau paling dekat berangkat. Prinsipnya, semua PMI yang akan bekerja kembali divaksin. Itu perintah Bapak Gubernur. Yang mana duluan divaksin adalah yang paling dekat waktunya berangkatnya. Saya sudah berkoordinasi dengan Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI Cabang Bali) Bapak Dewa Putu Susila. KPI sudah punya list (data, red) yang akan berangkat bulan April, bulan Mei, dan Juni yang harus kami prioritaskan untuk vaksin pertama kali. Maka dari itu, yang divaksin hari-hari pertama ini adalah yang kami prioritaskan supaya mereka segera memenuhi syarat kemudian bisa berangkat lagi ke perusahaannya,” terangnya.

Dewa Indra menambahkan vaksinasi akan dilaksanakan secara reguler hingga menyentuh semua anggota PMI. Dalam vaksinasi tahap pertama, ungkapnya Pemprov Bali membuat strategi yang lebih tajam mengingat suntikan vaksin harus dilakukan dua kali. “Tadi saya menanyakan ada beberapa kawan kita PMI ini akan berangkat dalam waktu yang sangat dekat. Bahkan berangkatnya sebelum 28 hari jarak antara vaksinasi pertama dan kedua. Kalau vaksinasi keduanya mengikuti atau setelah 28 hari, maka mereka cancel lagi berangkatnya. Kasihan. Oleh karena itu, tadi saya sudah bersepakat dengan Ketua KPI Bali, tolong data ulang hari ini, didata kembali (pelaut Bali, red) yang akan segera berangkat setelah vaksinasi pertama. Supaya kita prioritaskan kembali lebih cepat vaksinasi keduanya. Dengan demikian vaksinasi kedua juga tidak boleh membuat mereka tertunda berangkat. Kita minta data lagi (dari KPI Cabang Bali, red) siapa yang akan segera berangkat setelah vaksinasi pertama. Sehingga antara vaksinasi dengan kembali bekerja ini ada hubungan yang jelas. Bukan sekadar vaksinasi, tapi vaksinasi untuk menolong agar PMI segera berangkat,” tegasnya.

Digarisbawahi Dewa Indra, Pemerintah Provinsi Bali berkepentingan PMI bekerja kembali. Untuk itu, pihaknya berkoordinasi terkait skala prioritas dengan KPI Cabang Bali. Di sisi lain, Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali juga harus mendata seluruh PMI asal Bali. Dua kepentingan ini dirangkul menjadi satu. “Terjemahannya adalah seluruh PMI segera daftar di link dan kedua siapa yang akan berangkat pertama diprioritaskan (oleh KPI Bali, red),” tegasnya.

Lebih lanjut, Dewa Indra menegaskan PMI memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam perekonomian daerah. Mereka adalah pahlawan devisa. “Para PMI ini juga meringankan beban keluarga. Mereka bekerja di luar, di rumah ada istri, ada orang tua yang mereka tanggung. Kalau PMI kembali bekerja, maka akan mendatangkan devisa. Kedua, meringankan beban ekonomi masyarakat sekaligus membantu ekonomi daerah. Ketika PMI sekarang (masa pandemi Covid-19, red) pulang dan tidak bekerja dalam jumlah yang banyak, maka ini menjadi beban ekonomi bagi daerah,” bebernya.

Pemerintah Provinsi Bali di masa pandemi, lanjut Dewa Indra tidak bisa maksimal menyediakan lapangan pekerjaan dalam jumlah yang cukup dan dengan penghasilan yang cukup bagi belasan ribu PMI yang pulang. Oleh karena itu, Pemprov Bali memiliki harapan besar PMI kembali bekerja di perusahaan masing-masing. “Untuk itu, maka dibantu vaksinasinya karena persyaratan untuk bisa kembali bekerja adalah sudah divaksin untuk memastikan mereka memiliki imun terhadap Covid-19. Pelaksanaannya kita sesuaikan dengan prioritaskan keberangkatannya. Ini tujuan Pemerintah Daerah Provinsi Bali untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!