Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

Sulit Dimengerti Sosialisasi Vaksinasi Gencar Dilakukan

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Satgas Penanganan Covid-19 menegaskan bahwa sosialisasi terkait program vaksinasi Covid-19 sudah disampaikan secara luas. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa sosilisasi sudah disampaikan secara masif melalui saluran informasi resmi milik pemerintah, juga dibantu penyebarannya melalui pihak media massa.

“Kami memahami, ada beberapa informasi yang mungkin masih sulit dimengerti. Maka dari itu, perihal vaksinasi akan terus disosialisasikan secara masif dan terus menerus untuk menjawab pertanyaan seputar vaksin yang ada di masyarakat saat ini,” katanya menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (12/1/2021) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam hal penyebarluasan program vaksinasi, Satgas Covid-19 mengharapkan kepada pihak media massa dapat membantu pemerintah. Untuk menyampaikan informasi resmi tentang vaksinasi Covid-19. Ia meminra media massa dapat menyampaikan informasi yang mudah dimengerti dan dapat dipastikan kebenarannya melalui medianya masing-masing.

Dicsamping itu, masih menjawab pertanyaan media, Wiku menjelaskan bahwa prioritas penerima vaksin Covid-19 ditujukan kepada orang yang belum pernah terpapar. Dan hal ini jug ditujukan untuk memperoleh kekebalan kelompok atau herd immunity. Kekebalan kelompok tersebut didapat melalui individu-individu yang mendapat vaksinasi.

“Dalam masa pandemi untuk membentuk kekebalan kelompok tidak harus memvaksinasi seluruh individu, karena tidak semau individu bisa divaksinasi seperti mereka yang memiliki masalah kesehatan,” lanjutnya.

Indonesia sendiri melaksanakan vaksinasi dengan memprioritaskan kelompok masyarakat tertentu. Yang memiliki risiko tertular Covid-19 lebih tinggi daripada lainnya, dan tentunya memenuhi syarat. Jika melihat angka efikasi 65,3 persen adalah hasil dari uji klinis. Dan efektivitas vaksin ini akan diketahui setelah dilakukan pemantauan efek perlindungannya di masyarakat yang divaksinasi dalam kurun waktu tertentu.

“Herd immunity akan tercapai apabila penularannya menurun terus menerus sampai sangat minimal atau tidak ada sama sekali,” jelasnya.(bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!