Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

458 Gugur, Dokter RSUD Wangaya Tak Kenal Libur

PANTANG PULANG SEBELUM CORONA TUMBANG: Dedikasi dokter RS tertua di Bali, RSUD Wangaya tak lelah berperang lawan Covid-19. 

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Jika Anda bosan diam di rumah, khususnya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, maka situasi sebaliknya terjadi pada tenaga kesehatan. Meski ancaman kematian di depan mata dan mengetahui data per 8 Juli 2021 sebanyak 458 dokter gugur akibat SARS-CoV-2 alias Covid-19, kewajiban menyelamatkan nyawa manusia tetap berlanjut. Sumpah jabatan sebagai dokter mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi ini tampak nyata di rumah sakit tertua di Bali, RSUD Wangaya. 

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Person in Charge (PIC) Ruang Covid-19 RSUD Wangaya, dr. Anak Agung Bagus Dharmayuda tak menampik merindukan hari libur. Sejak Covid-19 melanda Provinsi Bali ungkapnya libur merupakan sesuatu yang sangat mahal. Hanya kondisi kurang fit atau sakit yang memungkinkan seorang dokter menerima cuti libur. Pertemuan dengan keluarga terdekat berlangsung dengan sangat terbatas. Saking rindunya dengan sang buah hati, dr. Dharmayuda sendiri mengaku menggunakan foto buah hatinya sebagai profil Whatsapp. 

“Dokter tidak libur. Di hari Sabtu dan Minggu tetap visite. Laboratorium juga jalan terus tanpa libur,” ungkapnya sembari mengaku tugas berat menanti tenaga medis di Pulau Dewata akibat lonjakan kasus sebulan terakhir yang mencapai puncaknya Sabtu (17/7/2021) dengan 1.019 kasus positif baru. 

Dharmayuda menyebut jajaran manajemen RSUD Wangaya sudah berjibaku semaksimal mungkin merespons kondisi riil di lapangan. Bahkan beberapa orang di antaranya harus menjalani isolasi dan perawatan intensif karena terinfeksi Covid-19.

“Jajaran manajemen sudah turun ke lapangan. Beberapa dari Beliau sempat harus isolasi karena positif juga. Saat ini dari Pak Direktur RSUD Wangaya masih mengusahakan solusi terbaik untuk pasien sembari menjaga ketersediaan oksigen tetap ada,” tegasnya. (tim/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!