Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Bersama Mas Sumatri Wisatawan Karangasem Tembus 1,5 Juta

KARANGASEM, BaliPolitika.Com– Konsep Karangasem The Spirit of Bali menjadi alasan mendasar kenapa I Gusti Ayu Mas Sumatri harus diberikan kesempatan kembali memimpin Kabupaten Karangasem. Selain diakui dunia internasional dan turis mancanegara, spirit ini terbukti meningkatkan kualitas dan menumbuhkan destinasi pariwisata baru di Kabupaten Karangasem. Pariwisata spiritual yang berbasis desa adat (kearifan lokal) menjadi ciri khas Karangasem yang memikat banyak wisatawan.

Tercatat dalam 3 tahun terakhir terdapat pembinaan di 9 destinasi pariwisata baru di Karangasem lewat program pengembangan desa wisata yang diinisiasi Mas Sumatri. Desa wisata dimaksud terdiri atas Desa Selumbung, Kecamatan Manggis (2017), Desa Tumbu, Karangasem (2017), Desa Gegelang, Kecamatan Manggis (2017), Desa Antiga, Manggis (2018), Desa Munti Gunung, Kecamatan Kubu (2018), Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem (2018), Desa Bukit, Karangasem (2019), Desa Selumbung (2019), dan Desa Antiga (2019).

Perhatian Mas Sumatri pada sektor pariwisata serta kepedulian untuk meningkatkan peran serta masyarakat adat lewat desa wisata ini berbuah manis. Kunjungan wisatawan ke Bumi Lahar meningkat drastis dari tahun ke tahun sebelum pandemi Covid-19 mewabah. “Pada 2016 kunjungan wisatawan ke Karangasem berjumlah 507.796 orang. Menjadi 559.232 orang di tahun 2017, 1.140.119 orang tahun 2018, 1.530.511 orang di tahun 2019 orang , dan 280.589 orang tahun ini akibat Covid-19,” ucap Mas Sumatri, Kamis (3/12/2020).

Calon Bupati Karangasem nomor urut 2 yang berpasangan dengan I Made Sukerana itu menambahkan desa wisata yang ditetapkan Pemkab Karangasem sebanyak 25 desa wisata sesuai Surat Keputusan Bupati nomor 658/HK/2014 dan SK Bupati No.562/JK/2018. “Massker berkomitmen terus meningkatkan kualitas dan menumbuhkan destinasi pariwisata baru di Kabupaten Karangasem. Pariwisata spiritual yang berbasis desa adat (kearifan lokal) menjadi ciri khas Karangasem,” tegasnya.

Mas Sumatri mengajak semua pihak untuk kembali datang menikmati keindahan alam dan wisata spiritual di Karangasem. “Karangasem siap menyambut wisatawan di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Pelatihan pariwisata, sertifikasi Clean, Health, Safety and Environment (CHSE), dan upaya mendorong terciptanya digitalisasi transaksi sudah kami lakukan,” tegas bupati perempuan pertama di Karangasem dan kedua di Provinsi Bali itu. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!