Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Dana-Dipa Copy Paste Program Koster, Massker Ungkap Kemajuan Karangasem

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Debat Kandidat Pasangan Calon Pilkada Karangasem 2020 berlangsung di Ina Grand Bali Beach Hotel, Sabtu (24/10/2020) malam. Paslon nomor urut 1 I Gede Dana- I Wayan Artha Dipa (Dana-Dipa) beradu visi-misi dengan paslon nomor urut 2, I Gusti Ayu Mas Sumatri- I Made Sukarena (Massker)

Dana-Dipa membawa copy paste visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Di sisi lain, Massker masih berusaha menyempurnakan program menuju Karangasem The Spirit of Bali.

Penegasan bahwa program Dana-Dipa merupakan satu jalur dengan Gubernur Bali Wayan Koster salah satunya ditegaskan di pengujung debat. “Karangasem butuh visi-misi satu jalur dari tingkat daerah yang dipimpin Bapak Gubernur Bali Wayan Koster dan di pusat Joko Widodo,” tandas Gede Dana.

Di sisi lain, Mas Sumatri Sumatri dan Sukarena bersikukuh ingin menjadi Karangasem yang khas Karangasem lewat konsep Karangasem The Spirit of Bali. Massker menilai setiap daerah, termasuk Karangasem punya ciri khas tersendiri dan tidak bisa di-satujalur-kan satu sama lain. Kalau anggaran pusat dijadikan alasan bahwa tidak akan turun hanya karena Karangasem tidak satu jalur secara kepartaian, Mas Sumatri menilai hal tersebut tidak akan dilakukan oleh Presiden Jokowi yang memposisikan diri sebagai milik seluruh daerah di Indonesia. Jokowi tegasnya bukan hanya milik satu partai, yakni PDI Perjuangan, tetapi milik seluruh rakyat, provinsi, da kabupaten, kota di Indonesia.

Lebih lanjut, Massker menjabarkan capaian-capaian selama menjadi nakhoda Bumi Lahar Karangasem sejak 2015. “Angka buta huruf berkurang dari sebelumnya 18,58 persen di tahun 2015 menjadi 14,9% di tahun 2019. Tingkat lamanya siswa sekolah naik dari 5,8 tahun pada 2015 menjadi 6,31 tahun di tahun 2019. Jumlah gepeng juga berhasil dikurangi dari 242 kepala keluarga di tahun 2016 menjadi 70 kk di tahun 2019. Kami juga berhasil meningkatkan anggaran kesehatan dari Rp 279 miliar di tahun 2010-2015 menjadi Rp 781,5 di tahun 2015-2020. Kami juga memberikan konsumsi penunggu pasien sebanyak 81 ribu orang. Kartu Karangasem Sehat (KKS) kepada 116 ribu penerima manfaat,” ucapnya dalam Bahasa Bali halus.

Sukarena menambahkan sebelum pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia dan segala penjuru dunia, Karangasem juga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dengan konsep Karangasem The Spirit of Bali. Ungkapnya berdasarkan data kunjungan wisatawan ke Karangasem periode 2016-2019 naik sebesar 337%. “Dari sebelumnya 454 ribu kunjungan wisatawan di tahun 2016 menjadi 1,5 juta kunjungan di tahun 2020.

Lebih lanjut, ditegaskan Sukarena prioritas APBD Karangasem tahun 2016-2020 di sektor pendidikan sebesar Rp 2,5 triliun, sektor kesehatan Rp 781,5 M, sektor sosial Rp 210 M, sektor pariwisata Rp 58,7 M, adat dan budaya Rp 88, 3 M, dan penanggulangan Covid-19 sebesar Rp 36,1 M. “Dengan digitalisasi penerimaan pendapatan dari berbagai sektor, kami optimis pendapatan asli daerah kabupaten yang kita cintai bisa ditingkatkan,” tegas pria murah senyum itu. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!