Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

“Bupati Rasa Gubernur” Giri Prasta Ajak Krama Ajegkan Dresta Hindu Bali

DICINTAI MASYARAKAT BANGLI: Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta hadiri Karya Mamungkah lan Ngenteg Linggih di Pura Penataran Bale Agung, Desa Adat Katung, Kintamani, Bangli, Jumat (15/4/2022).

 

 

KINTAMANI, Balipolitika.com- Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta hadiri Karya Mamungkah dan Ngenteg Linggih di Pura Penataran Bale Agung Desa Adat Katung Kintamani Bangli, Jumat (15/4/2022). Figur yang oleh Senator RI Dapil Bali, Arya Wedakarna (AWK) disapa Pak Gubernur itu, didampingi Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Wakil Bupati Bangli Wayan Diar, Ketua DPRD Bangli beserta jajaran, Kadis Pemajuan Adat Provinsi Bali, Perbekel se-Kabupaten Bangli dan Bendesa se-Kecamatan Kintamani. Sebagai wujud bakti ke hadapan Ida Betara yang berstana di pura tersebut secara pribadi Bupati Giri Prasta menghaturkan punia sebesar Rp20 juta.

Dalam sambrama wacana-nya Giri Prasta memuji rasa kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat Desa Adat Katung dalam melaksanakan Karya Mamungkah dan Ngenteg Linggih di Pura Penataran Bale Agung. Pihaknya berharap karya tersebut menganugerahkan kerahayuan kepada krama Desa Adat Katung. “Saya merasa bangga dengan rasa persatuan dan semangat gotong royong Krama Desa Adat Katung dalam melaksanakan semua rangkaian kegiatan karya di Pura Penataran Bale Agung. Pura ini merupakan bagian dari Trisakti Wisesa, tiga kekuatan Tuhan yang di-sungsung oleh krama desa adat dengan menyatukan semua klan yang ada,” ujarnya.

Giri berkisah dari zaman dahulu Pura Penataran Bale Agung berperan penting dan strategis dalam kehidupan sosial masyarakat Hindu Bali. Di pura inilah perarem atau peraturan desa adat disahkan secara sekala dan niskala. “Sejak zaman dulu jika kita hendak membuat perarem maka akan disahkan di Bale Agung. Untuk itu mengingat pura-pura yang ada di wilayah desa adat memiliki peran yang sangat penting dan strategis, mari kita bersama-sama melestarikan dan ajegkan dresta Hindu Bali,” tegasnya.

Sementara itu, Jero Bendesa Katung, I Ketut Agus Wirahadi Putra bersama Ketua Panitia Karya, Dewa Gede Awan mengatakan proses pembangunan Pura Penataran Bale Agung Desa Adat Katung dilaksanakan secara bertahap dimulai sejak tahun 2014. Pada tahun 2018 mendapatkan bantuan sebesar Rp300 juta dari Pemkab Badung untuk membangun tembok penyengker dan candi bentar.

“Mewakili Krama Desa Adat Katung kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati Badung karena di tahun 2018 Pemkab Badung ikut mepunia sebesar Rp300 juta yang kami gunakan untuk membangun tembok penyengker dan candi bentar. Untuk itu, kami mengundang Beliau untuk hadir sebagai upasaksi dalam karya yang kami laksanakan hari ini,” pungkasnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!