Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Peristiwa

Asyik, Panji Astika Rangkul Turis dan Warga Lokal Pikirkan Masa Depan Tabanan

Tabanan (BaliPolitika.Com) – Pandemi Coronavirus Disease alias Covid-19 memberi dampak luar biasa bagi masyarakat. Lumpuhnya urat nadi perekonomian Bali di sektor pariwisata menjalar hingga ke desa-desa. Tak ingin masyarakat hanya diam dan pasrah, Anak Agung Ngurah Panji Astika melakukan terobosan unik. Selain menyerahkan sembako, Minggu (5/7), alumnus Universitas Brawijaya itu mengundang sejumlah turis mancanegara dan berdiskusi dengan masyarakat. Dibingkai dalam acara bertajuk lunch meeting.

Turah Panji- panggilan akrab Anak Agung Ngurah Panji Astika- bersama Garda Puri Sejebag Tabanan (GPST) merangkul para ekspatriat untuk turut membantu meringankan beban masyarakat Tabanan. Bantuan sosial berupa sembako kali ini diserahkan kepada puluhan warga Desa Baturiti Kecamatan Kerambitan bertempat di Puri Anyar Kerambitan, Tabanan.

“Tidak hanya sekedar menyerahkan donasi, kami juga mempertemukan potensi-potensi yang ada di Tabanan dengan potensi-potensi dari mancanegara negara. Semua persoalan dan kendala yang dihadapi masyarakat, pengusaha, dan wisatawan kita diskusikan dalam sebuah lunch meeting yang bertujuan mengkoneksikan setiap potensi agar bisa beramplitudo menjadi sebuah gerakan yang lebih besar,” ucap Panji Astika.

Ia berharap pertemuan dengan ekspatriat dari berbagai negara ini akan memberi impact lebih besar bagi kemajuan Bali di era New Normal Life nanti.

“Astungkara, pandemi ini justru memberikan perubahan untuk kemajuan Tabanan. Sikap kesetiakawanan sosial, saling tolong menolong dan rasa empati agar tetap ditumbuhkembangkan tanpa pandang bulu dan tanpa melihat perbedaan ras, suku dan agama, pungkas Panji Astika.

Kegiatan kemanusiaan ini digelar menurut perwakilan ekspatriat, Gill karena masih melihat kondisi ekonomi yang demikian terpuruk dan sangat sulit dalam memenuhi kebutuhan pangan akibat wabah Corona yang telah berlangsung selama tiga bulan lebih. Namun dia yakin dengan berbagai potensi yang bisa dikembangkan di Tabanan akan dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan berhasil guna agar bisa keluar dari krisis.

“Tumbangnya pariwisata akibat pandemi tak hanya terjadi di Bali tapi seantero jagat. Pada tahun 2021 nanti akan hadil model pariwisata yang baru, pariwisata pendidikan yang menarik, pariwisata pertanian, pariwisata budaya dan pariwisata yang bebas dari racun dan lain-lain. Dengan kegiatan ini paling tidak akan berguna buat warga Bali bertahan hidup dan kami di sini akan berusaha mengedukasi dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Saling berjaringan dan akhirnya berkumpul dalam satu wadah yang sama dan akhirnya saling tolong-menolong,” pungkasnya di sela-sela acara Royal Lunch yang diikuti pula oleh Ida Penglingsir Puri Anyar Kerambitan dan keluarga, GPST, pengelola Uma Kawan dan ekspatriat lain yang hadir.

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!