Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Koster: Bali Tak Bisa Hidup Hanya dari Pariwisata

Maknai Bulan Bung Karno

Denpasar (BaliPolitika.Com) – Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi segala macam lomba yang digelar serangkaian Bulan Bung Karno. Salah satunya lomba inovasi pemanfaatan pekarangan rumah. Orang nomor satu di Bali itu menyebut program tersebut sangat baik dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan di tingkat rumah tangga. “Bayangkan jika semua masyarakat Bali bisa mengimplementasikannya, terlebih bisa memanfaatkan pekarangan di jalan-jalan desa atau halaman pura, maka kedaulatan pangan untuk masyrakat bisa tercapai. Apalagi program ini telah digerakkan dari tahun lalu oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali,” jelasnya, Selasa (30/6).

Koster mengaku mengecek apakah lahan di Bali cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Bali demi menuju kepada kedaulatan pangan masyarakat. Ia mengaku tidak ingin terbuai dengan sektor pariwisata saja. Sumber pendapatan di Bali harus disokong oleh sektor riil lain sehingga bisa menopang kehidupan masyarakat. “Tidak seperti sekarang terkena Covid-19 sektor pariwisata tidak berjalan. Perekonomian Bali juga mandeg. Saya ingin ke depan harus ada sektor lainnya juga yang bisa menopang dan pertanian adalah jawabannya,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali, Gusti Agung Ngurah Sudarsana membaca laporan Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra. Dalam laporan tersebut disebutkan dasar pelaksanaan kegiatan Bulan Bung Karno adalah Pergub Bali Nomor 19 tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno serta Acuan penyelenggaraan Bulan Bung Karno tertanggal 22 Mei 2020.

Tujuan pelaksanaan Bulan Bung Karno jelasnya adalah mengimplementasikan ajaran Tri Sakti Bung Karno. Berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan, untuk mewujudkan keharmisan alam, manusia dan kebudayaan Bali dalam menyongsong Bali Era Baru sesuai visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

Adapun rangkaian kegiatan untuk memeriahkan Bulan Bung Karno adalah: Apel hari Pancasila 1 Juni 2020, Wibminart dengan Tema Aktualisasi Tri Sakti Bung karno dalam menyongsong Bali Era Baru pada tanggal 6 Juni 2020 di Gedung Gajah, Jaya Sabha, Lomba Vlog Satgas Covid-19 berbasis Desa Adat yang dilaksanakan dari tanggal 6-28 Juni 2020 dengan jumlah peserta 65 Satgas, lomba video dokumenter Inovasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan di Desa dari tanggal 6 – 27 Juni 2020, pertunjukan seni virtual yang diikuti oleh 11 kelompok seniman, sastrawan dan budayawan pada hari Minggu, 21 Juni 2020 dan Penutupan Bulan Bung Karno pada tanggal 20 Juni 2020.

Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba sebagai berikut: Lomba Vlog Satgas Gotong Royong Pencegahan Covid-19 berbasis Desa Adat juara 1 Desa Adat Mas, Ubud, Gianyar, juara 2 Desa Adat Banjarangkan, Klungkung, Juara 3 Desa Adat Beng, Gianyar. Sementara untuk lomba Dokumenter pemanfaatan pekarangan rumah, Juara 1 TP PKK Desa Adat Paksebali, Kecamatan Dawan, Klungkung, Juara III TP PKK Desa Budeng, Kecamatan Jembrana dan juara 3 I Komang Suryawan.Maknai Bulan Bung.

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!