Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Unud Lepas 71 Mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka Membangun Desa

KEMBALI KE DESA: Universitas Udayana (Unud) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melaksanakan acara pelepasan dan penerjunan mahasiswa dan pembimbing lapangan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Mandiri periode II Tahun 2023.

 

BADUNG, Balipolitika.com- Universitas Udayana (Unud) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melaksanakan acara pelepasan dan penerjunan mahasiswa dan pembimbing lapangan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Mandiri periode II Tahun 2023.

Sebanyak 71 mahasiswa peserta MBKM Membangun Desa/KKNT Mandiri dilepas oleh Wakil Rektor Bidang Akademik mewakili Rektor Unud bertempat di Ruang Bangsa Gedung Rektorat Kampus Jimbaran, Senin 27 Februari 2023.

Pelepasan ditandai dengan pemasangan nametag dan topi kepada mahasiswa dan DPL serta penyerahan kepada perwakilan desa.

Sekretaris LPPM UnudĀ  Ir. Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, ST., MSc., PhD., IPM mewakili Ketua LPPM dalam laporannya mengatakan Unud sudah kali kedua melakukan MBKM untuk KKNT melalui LPPM.

Tentunya di periode pertama masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi di periode kedua ini. Ada beberapa hal sukses di periodeĀ  pertama yang bisa kita contoh ditandai dengan adanya beberapa desa yang mengajukan kembali untuk mahasiswa KKNT ditempatkan di sana.

Apa yang dilakukan disana tentunya telah mampu memberikan kontribusi bagi desa. Untuk periode ini kita masih mengambil tema yang sama yakni Membangun Desa SDGs (Sustainable Development Goals) yang memiliki 8 subtema.

Periode kedua terdapat 71 mahasiswa yang ikut dari 6 Prodi dan yang terbanyak dari Prodi Arsitektur. Adapun Prodi lainnya yakni Prodi Industri Perjalanan Wisata, Arkeologi, Antropologi, Sejarah dan Hubungan Internasional yang akan ditempatkan di tujuh desa yakni Desa Pedawa dan Sangsit di Kabupaten Buleleng, Desa Wisata Tista dan Buahan di Kabupaten Tabanan, Desa Penarungan Kabupaten Badung, Desa Gunaksa Kabupaten Klungkung dan Desa Peguyangan Denpasar.

“Harapan kami pada para DPL untuk memberikan bimbingan terbaik kepada mahasiswa dan memberikan konsultasi segala masalah yang dihadapi mahasiswa di lapangan serta bisa mengkoordinasikan kebutuhan mahasiswa dengan LPPM serta menjadi perpanjangan tangan LPPM dalam menjalin jejaring dengan Desa. Harapan kami kepada adik-adik mahasiswa agar melakukan kegiatan MBKM dengan baik dan bersungguh-sungguh hingga berhasil yang sudah dijanjikan di proposal,” ujar Sekretaris LPPM.

Sementara Wakil Rektor Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP.,IPU pada arahannya menyampaikan sifat dari kegiatan KKNT atau MBKM Membangun Desa ini adalah menerapkan ilmu pengetahuan teoritik yang telah diterima mahasiswa selama menempuh pembelajaran di bangku perkuliahan dan memberikannya kepada masyarakat sebagai wahana pembelajaran praktis dan tentu saja sejalan dengan MBKM yaitu belajar di luar kampus. Jadi memahami kehidupan yakni beratnya kehidupan bermasyarakat yang justru dipahami saat masih studi dan ini program dari Mas Menteri dimana diberikan kesempatan selama 6 bulan (1 semester) untuk belajar diluar Prodinya untuk memahami permasalahan dan mencari solusi terhadap permasalahan ini.

“Jadi enam bulan di desa itu bukan berlibur ya, tapi membawa misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tentunya juga meningkatkan kemampuan adik-adik baik itu skillnya maupun softskillnya,” pesan Prof. Rai.

KKNT ini akan dikonversi ke dalam 20 SKS yang mana sudah disampaikan oleh Unit MBKM saat pembekalan terkait bobot CPL yang diberikan kepada mahasiswa supaya terkonversi 20 SKS. Akhir pelaksanaan KKNT ini diharapkan dapat benar-benar mewujudkan harapan yaitu mahasiswa dapat meningkatkan kesadaran diri terhadap realitas hidup bermasyarakat, meningkatkan tanggung jawab pribadi dan sosial terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan tentunya meningkatkan kesadaran diri terhadap peran sosial dan perannya selaku akademisi yang hidup berdampingan di lingkungan masyarakat sehingga terjadi sinergi dan interaksi.

Wakil Rektor menutup arahannya dengan sebuah pantun: “Ngopi sore di beranda, Duduk manis di atas kursi; Teori dan praktek kadang berdeda, Disanalah mahasiswa memberikan solusi”. (bp/Unud.ac.id)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!