Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Kecewa Muntra Diperlakukan Tak Adil, PK Petang “Mepamit” dari Golkar

BADUNG, BaliPolitika – Gelombang pengunduran di DPD Golkar Badung tak terbendung. Setelah 57 orang pengurus Beringin Kuning ramai-ramai “melepas baju” di DPD Golkar Bali disusul pengunduran diri serentak PK Partai Golkar Kecamatan Abiansemal, Kamis (10/9/2020), Sabtu (12/9/2020) tragedi serupa terjadi. Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar Kecamatan Petang mapamit (mundur) dari kepengurusan partai. Surat pengunduran diri diserahkan langsung Plt. Ketua PK Petang, Ida Bagus Ketut Suyoga, SH sekitar pukul 13.00 di DPD II Partai Golkar Badung.

Bentuk kekecewaan atas terpentalnya pasangan I Gusti Ngurah Agung Diatmika – I Wayan Muntra (Diatmika-Muntra) di Pilkada Badung 2020 ini diawali mundurnya tujuh Pimpinan Desa (PD) Partai Golkar se-Kecamatan Petang besamaan dengan PD lainnya ke DPD I Partai Golkar Bali beberapa waktu yang lalu. “Kami merasa kecewa dengan sikap Partai Golkar. Padahal kami sudah berjuang selama ini. Kami merasa tidak dihargai,” ujar Ida Bagus Ketut Suyoga.

Pria yang akrab disapa Gus Suyoga ini lebih lanjut mengungkapkan, rasa kecewa dengan partai berlambang pohon beringin itu karena dinilai tidak lagi mengedepankan mekanisme dan AD/ART Partai. Bahkan ditegaskannya sikap arogan partai terlihat dengan tidak didengarnya aspirasi para kader di bawah. “Sejak awal aspirasi para kader itu kan Diatmika-Muntra, kenapa di menit akhir kok keluarnya ke paket lain. Apa dasarnya?,” ucapnya dengan tegas menanyakan kenapa paket yang akan diusung dan sudah berproses di internal partai bisa terpental.

Terlebih keluarnya rekomendasi, secara langsung telah membuktikan gagalnya Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) yang telah secara matanh menyiapkan penantang untuk pasangan incumben yang justru awalnya digawangi Partai Golkar. Keputusan membalik haluan tentu membuat partai koalisi yakni Partai NasDem dan Gerindra ikut menelan pil pahit kekecewaan. Menurutnya, saat ini kader beringin di Kabupaten Badung sudah terlanjur kecewa dengan sikap Partai Golkar. Bersama jajarannya ia menegaskan tidak perlu ada klarifikasi dari pihak manapun. “Kami tidak butuh klarifikasi lagi saat ini,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama Gus Suyoga juga menyampaikan sosok Wayan Muntra merupakan kader yang sangat berkualitas dan mumpuni yang dimiliki Partai Golkar di Kabupaten Badung. Namun justru diperlakuan tidak adil mulai dari mencopot posisinya sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Badung hingga memadamkan semangat Wayan Muntra untuk membangun Bumi Keris lebih baik melalui Pemilu serentak 2020. “Pak Muntra ini kader yang sangat mumpuni di Badung. Buktinya, dibunuh (dijegal,”red) berkali-kali masih saja loyal dan sabar,” pungkasnya.(bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!